Rabu, 06 Juni 2012

Singapura, Surga Pelarian Devisa RI

JAKARTA - Peraturan Bank Indonesia mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) dinilai belum efektif karena tidak direspon secara positif oleh eksportir. Eksportir Indonesia memilih menempatkan hasil devisa ekspornya di perbankan luar negeri seperti Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan China.

"Memang diwajibkan devisa ini disimpan di bank dalam negeri, tetapi dari sisi implementasinya masih sangat lemah," ujar Direktur Currency Management Board Farial Anwar saat dihubungi Okezone, Rabu(6/6/2012).

Farial mengatakan, bukti kelemahan kebijakan DHE (DHE) ketika tidak ada aturan yang melarang eksportir melakukan transfer keluar, sehingga banyak eksportir yang kembali melakukan transfer dananya ke luar negeri.

"Misalnya, kalau masuk minggu ini, minggu depan mereka bisa transfer keluar, jadi yang menikmati devisa ekspor ini negara lain. Ini sebuah kebodohan yang dilakukan bangsa Indonesia dengan membiarkan devisa ekspornya dinikmati oleh negara lain," jelasnya.

Menurut Farial, kondisi ini sangat memprihatinkan, karena saat ini negara Indonesia kekeringan dolar AS sehingga membutuhkan pasokan dolar AS yang dihasilkan dari devisa ekspor.

Farial menambahkan, Singapura sebagai surga pelarian modal dari Indonesia. Banyak pebisnis yang berbisnis di Indonesia, tetapi kekayaan mereka di simpan di luar negeri. (wdi
sumber:economy.okezone.com

Tidak ada komentar: