New York (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan komitmennya untuk mencapai seluruh target Tujuan Pembangunan Milenium tepat waktu sekalipun mengakui bahwa Indonesia masih harus bekerja keras dalam mencapai tiga target MDGs.

"Saya akan berusaha keras agar seluruh delapan tujuan MDGs bisa tercapai. Saya masih punya waktu satu setengah tahun," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers di Hotel Millennium, New York, Amerika Serikat, Jumat waktu setempat.

Ketiga target MDGs yang dimaksud Presiden itu adalah tingkat kematian ibu melahirkan, angka kematian balita, dan akses terhadap air bersih.

Menurut Presiden angka kematian ibu melahirkan masih lebih besar dari angka kematian balita dan untuk itu pemerintah telah mendorong seluruh aparat terkait untuk mendukung upaya penurunan angka kematian ibu dengan memberikan perhatian lebih terutama di daerah-daerah yang tidak terjangkau.

Sementara itu untuk program air bersih, tambah Presiden, tahun lalu pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 1 triliun. Presiden Yudhoyono menyampaikan harapannya agar DPR dapat mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target MDGs.

Terkait kebijakan air bersih, Presiden Yudhoyono mengaku sebagai anak yang lahir dan besar di kota kecil Pacitan, Jawa Timur, ia mengetahui betul bagaimana susahnya akses terhadap air bersih. Dan menurut dia, kondisi seperti di kampung halamannya itu masih dijumpai di banyak wilayah Indonesia.

MDGs berisi delapan tujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender, menurunkan angka kematian anak, dan meningkatkan kesehatan ibu. Kemudian memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya. Lalu, memastikan kelestarian lingkungan hidup dan mengembangkan kemitraan global.

Deklarasi MDGs disepakati oleh 189 negara anggota PBB pada September 2000 lalu dan dijadwalkan berakhir pada 2015. Menjelang berakhirnya masa berlaku MDGs, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menunjuk Panel Tingkat Tinggi yang dipimpin bersama oleh Presiden Yudhoyono, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk menyusun agenda pembangunan global menggantikan MDGs.

Panel itu menyerahkan rancangan deklarasi global pengganti MDGs kepada Sekjen PBB pada Kamis (30/5) yang berisikan 12 butir target penghapusan kemiskinan ekstrim.

Ke-12 tujuan pembangunan itu adalah pertama, mengakhiri kemiskinan. Kedua, pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Ketiga, pendidikan yang berkualitas dan pembelajaran seumur hidup. Keempat, memastikan kehidupan yang sehat. Kelima, menjamin ketahanan pangan dan gizi yang baik. Keenam, akses universal terhadap air dan sanitasi.

Tujuan ketujuh adalah perlunya ketahanan energi secara berkelanjutan. Kedelapan, menciptakan lapangan kerja, penghidupan yang berkelanjutan, dan pertumbuhan yang adil. Kesembilan, mengelola aset sumber daya alam secara berkelanjutan. Kesepuluh, memastikan tata kelola pemerintahan dan institusi yang efektif.

Kesebelas, memastikan masyarakat yang stabil dan damai, dan keduabelas adalah menciptakan lingkungan hidup dan katalisator pembiayaan jangka panjang secara global.
(G003/N002)