PKS: BLSM untuk antisipasi reaksi masyarakat
Jakarta (ANTARA
News) - Partai Keadilan Sejahtera Sejahtera (PKS) berpendapat,
pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) hanya untuk
meredam reaksi masyarakat karena kenaikan harga BBM.
"BLSM hanya sebatas gula-gula untuk meredam reaksi dari masyarakat atas
kenaikan harga BBM. Tidak bisa dipastikan mampu meningkatkan daya beli
masyarakat atau bisa membuka lapangan pekerjaan yang baru," kata Wakil
Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq di Jakarta, Jumat.
Mahfudz
yang juga Ketua Komisi I DPR RI itu menambahkan, penerima BLSM juga
tidak mengcover seluruh segmen masyarakat yang paling terdampak oleh
rencana kenaikan BBM.
"Misalnya buruh. Mereka paling terdampak, mereka juga bukan termasuk kategori penerima kan?" katanya.
Kenaikan harga BBM, sambungnya, punya dampak berkelanjutan, Diawali
oleh inflasi yang tinggi apalagi menjelang Bulan puasa (Ramadhan),
berbarengan dengan tahun ajaran baru, Idul Fitri. Ini tentunya akan
membuat beban masyarakat sangat berat.
"Sementara BLSM itu hanya sementara," katanya.
Kenaikan BBM dan pemberian BLSM adalah satu paket yang tak bisa dipisahkan.
"Jadi menurut saya, daripada kita utak-atik angka Rp30 triliun untuk
bantuan sementara, lebih baik digunakan untuk mengembangkan sektor
riil, membuka lapapangan pekerjaan, sehingga kehidupan masyarakat
meningkat," katanya. (*)
Editor: Ruslan Burhani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar