Kisah Cinta Megawati-Taufiq Kiemas Berawal di Makam Soekarno
Jakarta - Taufiq Kiemas memang sudah berpulang ke
hadapan Yang Maha Kuasa. Namun, banyak kenangan tak terlupakan yang
mungkin akan selalu mengingatkan kita akan sepak terjang politisi
senior PDIP ini. Salah satunya adalah kisah cinta dengan mantan
Presiden Megawati Soekarnoputri.
Dikutip dari buku Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam 70 Tahun Taufiq Kiemas, Minggu (9/6/2013), awal pertemuan dua sejoli itu berlangsung cukup istimewa. Pada Bulan Juli 1971, Taufiq Kiemas bersama Guntur Soekarnoputra dan Panda Nababan melakukan ziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Usai berziarah ke makam Bung Karno, mereka menyempatkan diri untuk mengunjungi komplek perumahan AURI di Madiun, Jawa Tengah, tempat Megawati tinggal. Di sinilah mereka berkenalan untuk kali pertama.
"Saat itulah saya akhirnya berkenalan dengan Taufiq," kenang Megawati. Padahal, jauh sebelum mereka berkenalan, pada 1964 sebelum Megawati menikah dengan Letnan (Penerbang) Surindro Suprijarso, Guntur telah menceritakan sosok Taufiq kepada Megawati.
"Dis (Adis, nama panggilan kecil Megawati), nanti saya kenalkan dengan teman saya, si Bule (Taufiq Kiemas)," kata Guntur kepada Megawati kala itu. Taufiq Kiemas dipanggil Si Bule karena berperawakan jangkung dan berkulit putih, selain itu karena dinilai ganteng dan santun.
Tak lama setelah berkenalan, cinta akhirnya bersemi di antara mereka. Singkat cerita, setahun setelah menjalin kasih, pada Maret 1973 akhirnya pasangan ini melangsungkan pernikahan dengan sebuah resepsi sederhana di Panti Perwira, Jalan Prapatan, Jakarta Pusat.
Di pernikahan keduanya, Megawati telah memiliki 2 orang anak, Mohammad Rizki Pratama (Tamtam) dan Mohammad Prananda (Nanan) dari pernikahannya dengan Surindro Suprijarso. Beruntung, Taufiq tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang terhadap mereka, hingga pada 1974 Tuhan menganugerahi pasangan ini seorang puteri, yakni Puan Maharani.
"Sejak awal menikah, aku telah menganggap Tamtam dan Nanan sebagai anak kandungku. Mereka berdua tidak saya beda-bedakan dengan Puan. Kasih sayangku kepada ketiga anakku itu sama," tutur Taufiq.
Pada saat itu, situasi politik Indonesia tengah bergejolak. Pada zaman orde baru, pasangan ini kerap mendapatkan banyak rintangan dan halangan karena mereka merupakan orang-orang terdekat Presiden Soekarno, bahkan kondisi ekonomi mereka turut dibatasi pada masa itu.
Akan tetapi, berkat kegigihan dan kesabaran mereka, hingga menghembuskan nafas terakhirnya, pasangan Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri berhasil mengarungi biduk rumah tangga mereka hingga detik ini.
Dikutip dari buku Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam 70 Tahun Taufiq Kiemas, Minggu (9/6/2013), awal pertemuan dua sejoli itu berlangsung cukup istimewa. Pada Bulan Juli 1971, Taufiq Kiemas bersama Guntur Soekarnoputra dan Panda Nababan melakukan ziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Usai berziarah ke makam Bung Karno, mereka menyempatkan diri untuk mengunjungi komplek perumahan AURI di Madiun, Jawa Tengah, tempat Megawati tinggal. Di sinilah mereka berkenalan untuk kali pertama.
"Saat itulah saya akhirnya berkenalan dengan Taufiq," kenang Megawati. Padahal, jauh sebelum mereka berkenalan, pada 1964 sebelum Megawati menikah dengan Letnan (Penerbang) Surindro Suprijarso, Guntur telah menceritakan sosok Taufiq kepada Megawati.
"Dis (Adis, nama panggilan kecil Megawati), nanti saya kenalkan dengan teman saya, si Bule (Taufiq Kiemas)," kata Guntur kepada Megawati kala itu. Taufiq Kiemas dipanggil Si Bule karena berperawakan jangkung dan berkulit putih, selain itu karena dinilai ganteng dan santun.
Tak lama setelah berkenalan, cinta akhirnya bersemi di antara mereka. Singkat cerita, setahun setelah menjalin kasih, pada Maret 1973 akhirnya pasangan ini melangsungkan pernikahan dengan sebuah resepsi sederhana di Panti Perwira, Jalan Prapatan, Jakarta Pusat.
Di pernikahan keduanya, Megawati telah memiliki 2 orang anak, Mohammad Rizki Pratama (Tamtam) dan Mohammad Prananda (Nanan) dari pernikahannya dengan Surindro Suprijarso. Beruntung, Taufiq tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang terhadap mereka, hingga pada 1974 Tuhan menganugerahi pasangan ini seorang puteri, yakni Puan Maharani.
"Sejak awal menikah, aku telah menganggap Tamtam dan Nanan sebagai anak kandungku. Mereka berdua tidak saya beda-bedakan dengan Puan. Kasih sayangku kepada ketiga anakku itu sama," tutur Taufiq.
Pada saat itu, situasi politik Indonesia tengah bergejolak. Pada zaman orde baru, pasangan ini kerap mendapatkan banyak rintangan dan halangan karena mereka merupakan orang-orang terdekat Presiden Soekarno, bahkan kondisi ekonomi mereka turut dibatasi pada masa itu.
Akan tetapi, berkat kegigihan dan kesabaran mereka, hingga menghembuskan nafas terakhirnya, pasangan Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri berhasil mengarungi biduk rumah tangga mereka hingga detik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar