Surabaya (ANTARA News) - Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan para wakil rakyat dari mayoritas parpol menerima penerapan Kurikulum 2013, kecuali PKS.

"Saya tidak habis pikir, karena PKS itu partai koalisi, padahal PDIP yang oposisi justru menerima tanpa catatan, apalagi Kurikulum 2013 juga menekankan kompetensi sikap," katanya di Surabaya, saat orasi ilmiah untuk Dies Natalis ke-25 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Minggu.

Dia mengaku tidak mempersoalkan penolakan PKS itu. "Itulah politik, saya tidak mempersoalkan penolakan PKS terhadap kurikulum yang menekankan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, karena mayoritas parpol menilai kurikulum yang bagus," katanya.

Parpol yang menerima Kurikulum 2013 diantaranya adalah Partai Demokrat, PKB, Gerindra, Partai Golkar, dan Hanura.

"Cuma, Golkar mendukung dengan catatan. Kalau PKS menolak, saya tidak tahu kepentingan di balik itu. Wallahualam. Yang jelas, tiga kompetensi itu sesuai ajaran Nabi Muhammad yakni tilawah, tazkiyah, dan ta`alim," katanya.

Kurikulum 2013 juga merupakan jawaban terhadap era global karena menumbuhkan kreativitas. "Kurikulum 2013 itu mencetak orang kreatif, karena jawaban soal dalam kurikulum baru itu tidak tunggal. Kalau prinsip begitu yang diterapkan, maka kita akan hormat kepada perbedaan," katanya.

Dia mengklaim esensi lain Kurikulum 2013 adalah moralitas. "Kita mementingkan landasan moral, karena itu Kurikulum 2013 menambah jam mata pelajaran agama dari dua jam menjadi empat jam, apalagi kurikulum baru itu juga menyajikan pelajaran budi pekerti.

"Jadi, Kurikulum 2013 itu tidak hanya melahirkan generasi muda yang pintar, tapi juga baik (benar) dan indah," katanya.