Sabtu, 21 September 2013

Angka kematian Bayi (AKB) Turun dengan pemberian ASI

ASI tekan Kematian Bayi hingga 22 Persen

PEKALONGAN - Inisiasi menyusui dini (IMD) dapat menekankan Angka kematian Bayi (AKB) baru lahir hingga 22 persen. Karena itu, ibu diharuskan memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya, satu jam setelah kelahiran. 

Kabid Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Tedjawati menyampaikan hal itu dalam Sosialisasi Kelangsungan? Hidup Ibu dan Anak (KHIBA) di Aula Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BPMP2AKB), (17/9).

Tedjawati menambahkan, bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap kematian. Namun, kematian bayi itu bisa dicegah melalui pemberian ASI sejak hari pertama bayi dilahirkan atai dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusui Dini (IMD). 

"Dengan IMD, dapat menekankan risiko kematian bayi baru dilahirkan hingga 22 persen. Artinya, 22.000 bayi di Indonesia dapat diselamatkan apabila para ibu memberikan ASI kepada bayinya dalam satu jam pertama sejak bayi dilahirkan," terang tedjawati.

Daya tahan tubuh
IMD dimulai dengan melekatkan bayi kepada ibunya, setelah dilahirkan. "Setelah itu, bayi akan bergerak sendiri mencari payudara ibu," jelasnya. Namun, pentingnya IMD tersebut sejauh ini kurang diketahui masyarakat, sehingga masih banyak ibu yang memilih memberikan susu formula kepada bayi daripada memberikan ASI. Alasannya, bayi lebih gemuk apabila mengonsumsi susu formula "Padahal, ASI itu luar biasa manfaatnya," tegas Tedjawati.

ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit-penyakit yang berisiko kematian tinggi. Karena itu, dia mengingatkan kepada para ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya. Bekerja, lanjut dia, bukan alasan untuk tidak memberikan ASI kepada bayi. 

"Saya punya teman yang bekerja di Kalimantan. Dia, secara rutin mengirimkan ASI ke Semarang untuk bayinya. ASI bisa bertahan selama enam jam jika dimasukkan ke dalam kulkas. Jadi, tidak ada alasan tidak bisa memberikan ASI kepada bayi karena bekerja," papar Tedjawati. (K30-74)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 18-09-2013)

 

Tidak ada komentar: