Sabtu, 21 September 2013

Premanisme,Perempuan agar lebih berhati-hati

Perempuan Rentan Kekerasan Premanisme 

KBRN, Jakarta : Kasus pedagang kopi di wilayah tol Kebon Jeruk, Jakarta membuktikan bahwa relasi kuasa masih mendominasi yang lemah. Menurut Wakil Komnas Perempuan, Masruah, kasus pedagang kopi melawan premanisme harus menjadi pelajar bagi perempuan agar berhati-hati.

Ini membuktikan, ucapnya, relasi kuasa yang mempunyai posisi lebih baik, dan kuasa yang lebih baik masih melakukan tindakan kekerasan dan mendominasi yang lemah.

“Ini adalah karena relasi kuasa yang punya posisi lebih baik, dan kuasa lebih baik dan melakukan tindakan kekerasan yang lebih lemah. Polisi masyarakat, dan Ormas perlu peran untuk mendamaikan,” kata Masruah, Jumat (20/9/2013).

Dikatakannya, masyarakat harusnya dilindungi dan perspektif keamanan itu harusnya dimiliki oleh masyarakat Indonesia. “Perspektif keamanan dan seluruh warga negara itu harus memiliki keamanan itu dengan sangat baik,” terangnya.

“Kasus pedagang kopi itu turut mencoreng citra DKI Jakarta, dimana ada kasus pedagang kopi yang diperas preman. Saya pikir ini bukan semata tanggungjawab Polri,” jelasnya.

Seluruh warga negara, katanya, itu harus memiliki rasa aman, dan adanya peran penting untuk mengingatkan untuk aman dan ada trik-trik adanya rasa aman. “Dan dimana ruang-ruang yang aman dan tidak aman itu selalu ada,” pungkasnya. (Syariful Alam/BCS)
sumber

Tidak ada komentar: