Rabu, 25 September 2013

Beasiswa Pendidikan D-3 di Kabupaten Pekalongan

Bupati Serahkan Voucher Beasiswa Pendidikan D3 dari Latief Foundations 

KAJEN – Yayasan Peduli Pendidikan Latief Foundations (YPPLF) Jakarta menyalurkan Beasiswa Pendidikan D-3 di Kabupaten Pekalongan. Penyerahan voucher beasisiwa D-3 diserahkan secara simbolis oleh Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si di SMK Yapenda 1 Kedungwuni, Sabtu (21/9/2013).

Bupati dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada yayasan Latief Foundations dan Aldiana Nusantara yang peduli membantu dan memperhatikan permasalahan masyarakat.

Dijelaskan Bupati, apa yang yayasan Latief Foundations dan Aldiana Nusantara bidik/lakukan adalah sesuatu yang sangat mendasar, bisa itu disebut kunci, bisa disebut pintu atau bisa juga disebut pengungkit. Sebab, menurut Bupati, apapun masalah bangsa atau apapun masalah kita tanpa adanya kemampuan kita dalam mencerna, menganalisa suatu masalah, tidak mungkin permasalahan itu dapat terpecahkan.

“Untuk dapat menganalisa, mencerna dan memecahkan suatu masalah tidak lepas dari kemampuan sumber daya manusia itu sendiri. Dan dalam hal ini kunci pintu utamanya adalah pembuktian,” ujar Bupati.

“Sehingga saya sangat senang sekali pada hari ini dari Latief Foundations membantu meningkatkan kemampuan derajat pendidikan di Kabupaten Pekalongan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati menginformasikan kondisi pendidikan di Kabupaten Pekalongan. Kata Bupati, prestasi pendidikan di Kabupaten Pekalongan belum begitu baik. Menurutnya, pada saat beliau menjabat sebagai Bupati I (2001-2006), akhir tahun 2006 peringkat pendidikan Kabupaten Pekalongan pada urutan ke-18 dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Dan pada saat beliau menjabat kembali sebagai Bupati untuk yang kedua kali (2011-2016), pada tahun 2011 kondisi pendidikan untuk tingkat SD pada urutan ke-34 dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, untuk jenjang SMP pada urutan 35 dari 35.

Namun pada tahun 2013 ini kondisi pendidikan sudah mulai membaik. Menurut Bupati, untuk jenjang pendidikan dasar (SD) sudah berada pada posisi 29 se Jawa Tengah, sedangkan untuk jenjang SMP pada urutan ke-39 dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. Adapun untuk jenjang SMA, pada mata pelajaran tertentu ada yang sudah cukup bagus.

Bupati menambahkan, pada saat ini di Kabupaten Pekalongan masih kekurangan tenaga guru, yakni sebanyak 864 orang yang terdiri 630 untuk jenjang SD, 183 untuk tingkat SMP dan 51 untuk SMA/SMK. Namun kami tidak dapat melakukan pengadaan/rekrutmen PNS, karena pola rekrutmen PNS yang ditetapkan oleh Pemerintah RI yakni mendasarkan pada anggaran belanja. Yaitu apabila suatu daerah anggaran belanja pegawai diatas 50 persen, maka tidak ada/tidak boleh merekrut PNS.

“Sejak tahun 2011 hingga 2013 di Kabupaten Pekalongan tidak ada pengangkatan PNS, sedangkan usia tidak bisa direm, dimana pensiun tiap tahun rata-rata 250 hingga 300, maka terjadi kekurangan guru sebanyak itu. Yang lebih sedih lagi, untuk mata pelajaran tertentu sudah tidak ada,” tegas Bupati.

“Kamis kemarin saya rapat dengan Gubernur, saya sampaikan bahwa kebijakan pemerintah untuk rekrutmen PNS termasuk guru yakni apabila suatu daerah itu anggaran belanja pegawainya dibawah 50 persen perlu adanya peninjauan kembali,” tuturnya.

Kepada para mahasiswa penerima beasiswa, Bupati mengharapkan agar dalam belajar untuk focus dan memanfaatkan dengan baik kesempatan dan fasilitas yang diberikan oleh Latief Foundations. “Saya punya keyakinan bahwa saudara-saudara akan mampu karena saudara-saudara mempunyai motivasi, niat dan ketaqwaan,” terang Bupati.

Untuk kelanjutan program beasiswa, Bupati berharap Koordinator Latief Foundations wilayah Kabupaten Pekalongan untuk mengkomunikasikan dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, sehingga tidak ada masyarakat Kabupaten Pekalongan yang ingin memperoleh jenjang pendidikan yang lebih baik, yang mungkin berada di Jakarta tertinggal akibat kurangnya informasi. Mohon juga dapat dikoordinasikan juga dengan Paguyuban Masyarakat Pekalongan dan Paguyuban Masyarakat Jawa Tengah yang ada di Jakarta.
Sementara itu Ketua YPPLF Latiful Wahid, M.Pd dalam sambutan menyampaikan bahwa saat ini Latief Foundations telah hadir di 22 Provinsi, dan untuk di Jawa Tengah tiap Kabupaten/Kota telah ada koordinatornya.

Latiful mengatakan, dana Latief Foundations murni berasal dari dana corporate social responsibility (CSR) yang merupakan amanat dari UU Nomor 40 tahun 2007. “Jadi dengan dana itu kami ingin memfasilitasi, memediasi masyarakat tidak mampu,” tuturnya.

Dijelaskan, tahun 2013 Latief Foundations mendapat paket beasiswa sebanyak 30 ribu, yang mana tiap beasiswa senilai Rp 11.400.000,-. Dan untuk Kabupaten Pekalongan sebanyak 104 mahasiswa dengan jumlah beasiswa yang diberikan senilai Rp 1.185.600.000,-.

“Untuk persyaratan mendapatkan beasiswa sangat mudah yakni hanya menyerahkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan atau desa, serta mempunyai keseriusan untuk mengikuti perkuliahan,” tandasnya.

Para penerima beasiswa mengikuti kuliah umum (Stadium General) dengan pembicara dari Jakarta, diantaranya Prof. Dr. Alimudin Al Murtala (Ketua Yayasan Aldiana Nusantara) dan Latiful Wahid, M.Pd (Ketua TPPLF Jakarta). Stadium General mengambil tema “Mencetak SDM Berjiwa Entrepreneur Menghadapi Pasar Bebas”. (di2k)

 Sumber : Bag. Humas Setda Kab. Pekalongan

 

Tidak ada komentar: