Rabu, 25 September 2013

Tradisi Legenonan Desa Kandangserang

LEGENONAN DAN GELAR BUDAYA DESA KANDANGSERANG 

Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, M.Si menunjukkan apresiasinya terhadap kegiatan tradisi legononan seperti yang dilaksanakan Desa Kandangserang Kecamatan Kandangserang hari ini (24/9/13). Beliau mengungkapka penghargaannya akan keguyuban warga desa yang telah berupaya secara mandiri untuk menyelenggarakan legenonan dan gelar budaya dalam rangka menyambut sedekah bumi Desa Kandangserang 2013.
“Legenonan merupakan kegiatan tradisi yang sangat baik untuk dijaga dan dilestarikan. Selain itu, adanya kegiatan semacam ini juga menunjukkan kehidupan masyarakat yang rukun dan guyub. Kalau masyarakatnya rukun, maka tugas pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum jadi lebih ringan. Oleh karena itu saya minta kebersamaan, saling pengertian dan gotong royong seperti ini tetap dipertahankan. Karena gotong royong adalah ciri masyarakat kita, ciri khas bangsa Indonesia. Semoga desa Kandangserang bisa menjadi contoh teladan untuk desa lainnya”, ungkap Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga memberikan bantuan secara pribadi untuk delapan Rukun Tetangga (RT) yang membuat gunungan hasil bumi untuk lomba sebesar Rp.500.000,-. Selain itu, beliau juga menambahkan bantuan sebesar Rp.1 juta untuk RT yang gunungannya menjadi juaranya nanti. Terkait pembangunan secara fisik, Bupati menjanjikan kepada masyarakat setempat untuk memperbaiki jalan desa, bantuan seragam pakaian untuk paguyuban kesenian serta bantuan 30 juta untuk rehab masjid desa. 
“Bantuan ini semata-mata karena saya senang kalau warga desa, masyarakat guyub rukun dalam membangun desanya. Karena untuk membangun Kabupaten Pekalongan yang besar ini perlu mendapat dukungan dari masyarakat sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama dapat terwujud”, imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Kandangserang Richaini menyampaikan legenonan atau sedekah bumi ini merupakan sebuah selamatan desa sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Selain itu, juga sebagai sarana untuk melestarikan tradisi. Sedangkan gelar budaya dilaksanakan untuk memeriahkan legenonan sehingga menarik perhatian masyarakat untuk menyaksikan. Kedepan, kami berharap desa Kandangserang ini bisa lebih maju dan masyarakatnya dapat lebih sejahtera”, jelas Richaini. 
Legononan dan gelar budaya Desa Kandangserang ini juga dimeriahkan oleh parade drumband, lomba gunungan hasil bumi serta karnaval warga desa yang mengenakan berbagai kostum. Selain itu, ada pula pagelaran wayang kulit yang sebelumnya didahului dengan penyerahan tokoh wayang Dewi Sri dan bibit padi dari Bupati Pekalongan kepada dalang.
Seusai menghadiri acara Legenonan, Bupati dan rombongan berkenan mengunjungi salah satu potensi wisata alam wilayah Kecamatan Kandangerang, yaitu Watu Ireng di Desa Lambur. Potensi wisata alam ini sangat unik untuk dipromosikan karena berupa batu hitam yang sangat besar, seluas 2 Ha. Penasaran? Buktikan sendiri untuk berkunjuung kesana. (rizka/her/hamin)
Sumber : Bag. HUmas Setda 

 

Tidak ada komentar: