Bupati Serahkan Voucher Beasiswa Pendidikan D3 dari Latief Foundations
KAJEN – Yayasan Peduli Pendidikan Latief Foundations (YPPLF) Jakarta
menyalurkan Beasiswa Pendidikan D-3 di Kabupaten Pekalongan. Penyerahan
voucher beasisiwa D-3 diserahkan secara simbolis oleh Bupati Pekalongan
Drs. H. A. Antono, M.Si di SMK Yapenda 1 Kedungwuni, Sabtu (21/9/2013).
Bupati dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada
yayasan Latief Foundations dan Aldiana Nusantara yang peduli membantu
dan memperhatikan permasalahan masyarakat.
Dijelaskan Bupati, apa yang yayasan Latief Foundations dan Aldiana
Nusantara bidik/lakukan adalah sesuatu yang sangat mendasar, bisa itu
disebut kunci, bisa disebut pintu atau bisa juga disebut pengungkit.
Sebab, menurut Bupati, apapun masalah bangsa atau apapun masalah kita
tanpa adanya kemampuan kita dalam mencerna, menganalisa suatu masalah,
tidak mungkin permasalahan itu dapat terpecahkan.
“Untuk dapat menganalisa, mencerna dan memecahkan suatu masalah
tidak lepas dari kemampuan sumber daya manusia itu sendiri. Dan dalam
hal ini kunci pintu utamanya adalah pembuktian,” ujar Bupati.
“Sehingga saya sangat senang sekali pada hari ini dari Latief
Foundations membantu meningkatkan kemampuan derajat pendidikan di
Kabupaten Pekalongan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati menginformasikan kondisi pendidikan di
Kabupaten Pekalongan. Kata Bupati, prestasi pendidikan di Kabupaten
Pekalongan belum begitu baik. Menurutnya, pada saat beliau menjabat
sebagai Bupati I (2001-2006), akhir tahun 2006 peringkat pendidikan
Kabupaten Pekalongan pada urutan ke-18 dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah. Dan pada saat beliau menjabat kembali sebagai Bupati untuk yang
kedua kali (2011-2016), pada tahun 2011 kondisi pendidikan untuk
tingkat SD pada urutan ke-34 dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah,
untuk jenjang SMP pada urutan 35 dari 35.
Namun pada tahun 2013 ini kondisi pendidikan sudah mulai membaik.
Menurut Bupati, untuk jenjang pendidikan dasar (SD) sudah berada pada
posisi 29 se Jawa Tengah, sedangkan untuk jenjang SMP pada urutan ke-39
dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. Adapun untuk jenjang SMA, pada
mata pelajaran tertentu ada yang sudah cukup bagus.
Bupati menambahkan, pada saat ini di Kabupaten Pekalongan masih
kekurangan tenaga guru, yakni sebanyak 864 orang yang terdiri 630 untuk
jenjang SD, 183 untuk tingkat SMP dan 51 untuk SMA/SMK. Namun kami
tidak dapat melakukan pengadaan/rekrutmen PNS, karena pola rekrutmen
PNS yang ditetapkan oleh Pemerintah RI yakni mendasarkan pada anggaran
belanja. Yaitu apabila suatu daerah anggaran belanja pegawai diatas 50
persen, maka tidak ada/tidak boleh merekrut PNS.
“Sejak tahun 2011 hingga 2013 di Kabupaten Pekalongan tidak ada
pengangkatan PNS, sedangkan usia tidak bisa direm, dimana pensiun tiap
tahun rata-rata 250 hingga 300, maka terjadi kekurangan guru sebanyak
itu. Yang lebih sedih lagi, untuk mata pelajaran tertentu sudah tidak
ada,” tegas Bupati.
“Kamis kemarin saya rapat dengan Gubernur, saya sampaikan bahwa
kebijakan pemerintah untuk rekrutmen PNS termasuk guru yakni apabila
suatu daerah itu anggaran belanja pegawainya dibawah 50 persen perlu
adanya peninjauan kembali,” tuturnya.
Kepada para mahasiswa penerima beasiswa, Bupati mengharapkan agar
dalam belajar untuk focus dan memanfaatkan dengan baik kesempatan dan
fasilitas yang diberikan oleh Latief Foundations. “Saya punya keyakinan
bahwa saudara-saudara akan mampu karena saudara-saudara mempunyai
motivasi, niat dan ketaqwaan,” terang Bupati.
Untuk kelanjutan program beasiswa, Bupati berharap Koordinator
Latief Foundations wilayah Kabupaten Pekalongan untuk mengkomunikasikan
dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, sehingga tidak ada masyarakat
Kabupaten Pekalongan yang ingin memperoleh jenjang pendidikan yang
lebih baik, yang mungkin berada di Jakarta tertinggal akibat kurangnya
informasi. Mohon juga dapat dikoordinasikan juga dengan Paguyuban
Masyarakat Pekalongan dan Paguyuban Masyarakat Jawa Tengah yang ada di
Jakarta.
Sementara itu Ketua YPPLF Latiful Wahid, M.Pd dalam sambutan
menyampaikan bahwa saat ini Latief Foundations telah hadir di 22
Provinsi, dan untuk di Jawa Tengah tiap Kabupaten/Kota telah ada
koordinatornya.
Latiful mengatakan, dana Latief Foundations murni berasal dari dana
corporate social responsibility (CSR) yang merupakan amanat dari UU
Nomor 40 tahun 2007. “Jadi dengan dana itu kami ingin memfasilitasi,
memediasi masyarakat tidak mampu,” tuturnya.
Dijelaskan, tahun 2013 Latief Foundations mendapat paket beasiswa
sebanyak 30 ribu, yang mana tiap beasiswa senilai Rp 11.400.000,-. Dan
untuk Kabupaten Pekalongan sebanyak 104 mahasiswa dengan jumlah
beasiswa yang diberikan senilai Rp 1.185.600.000,-.
“Untuk persyaratan mendapatkan beasiswa sangat mudah yakni hanya
menyerahkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan atau
desa, serta mempunyai keseriusan untuk mengikuti perkuliahan,”
tandasnya.
Para penerima beasiswa mengikuti kuliah umum (Stadium General)
dengan pembicara dari Jakarta, diantaranya Prof. Dr. Alimudin Al
Murtala (Ketua Yayasan Aldiana Nusantara) dan Latiful Wahid, M.Pd
(Ketua TPPLF Jakarta). Stadium General mengambil tema “Mencetak SDM
Berjiwa Entrepreneur Menghadapi Pasar Bebas”. (di2k)
Sumber : Bag. Humas Setda Kab. Pekalongan