Senin, 06 Mei 2013

Banjir Rob Merendam Pemukiman

Rob Rendam 5.000 Rumah di Pekalongan

PEKALONGAN, suaramerdeka.com - Banjir rob menerjang tujuh permukiman warga di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Akibatnya, sedikitnya 5.000 rumah di tujuh kelurahan tersebut terendam rob dengan ketinggian antara 30 centimeter hingga 1,5 meter.

Sejumlah warga mengatakan, rob yang menerjang permukiman penduduk saat ini paling besar di antara rob sebelumnya.

"Air pasang kali ini sangat besar. Seumur-umur, baru kali ini air pasang setinggi ini," tegas Yulianti, warga RT 05/RW 06 Kelurahan Panjang Baru, Minggu (5/5).

Karena ketinggian air di dalam rumahnya semakin bertambah, ia bersama anak, cucu dan menantunya memutuskan meninggalkan rumah.

 ilustrasi rob

"Kami mengungsi sementara di warung. Tapi kondisinya sama saja, terendam rob. Sehingga kami tidak bisa berlindung," sambungnya.

Selain Kelurahan Panjang Baru, banjir rob juga merendam Kelurahan Pabean, Panjang Wetan, Kandang Panjang, Krapyak Lor, Bandengan dan Dukuh.

Di Perumahan Griya Panjang, Kelurahan Kandang Panjang, rob tidak hanya menggenangi jalan, tetapi juga masuk ke dalam rumah dengan ketinggian air sekitar 30 centimeter hingga 40 centimeter. Salah seorang warga Perumahan Griya Panjang, Minal Aidin mengatakan, rob telah menggenangi rumah warga sejak Rabu lalu.

Rob juga menerjang areal tambak di Kelurahan Kandang Panjang. Air yang menggenangi jalan setara dengan permukaan air tambak.

Hal yang sama tampak di Kelurahan Panjang Baru. Jalan di sepanjang pesisir Pantai Sari, Kelurahan Panjang Baru juga terendam dengan ketinggian air sama dengan permukaan air laut. 

Sabuk pantai atau revetment di sepanjang pesisir Pantai Sari tidak mampu membendung air pasang karena ketinggian air melebihi tinggi sabuk pantai. Sehingga air meluap ke jalan dan menggenangi permukiman warga di sepanjang pantai tersebut.

Bahkan, air pasang menghancurkan sabuk pantai di sejumlah titik. Akibatnya, air pasang menerobos semakin deras ke permukiman warga. Kondisi tersebut diperparah dengan jebolnya pintu air di pantai tersebut.

( Isnawati / CN38 / JBSM
sumber

Tidak ada komentar: