Jumat, 27 Juli 2012

Aksi Perampokan Dengan Modus Baru

Nasabah BCA Dirampok
  • Uang Rp 250 Juta Dibawa Kabur
  • Pelaku Gunakan Alat Setrum
PEKALONGAN - Aksi perampokan dengan modus baru terhadap nasabah bank terjadi di Kota Pekalongan, kemarin (23/7) siang. Tas berisi uang senilai Rp 250 yang hendak disetorkan salah seorang karyawati sebuah toko ponsel "Mitra Sejati" ke Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BCA Jalan Sultan Agung, Kota Pekalongan, dibawa kabur pelaku. Sebelumnya, pelaku melumpuhkan korbannya menggunakan sebuah alat setrum. Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih dalam pengejaran aparat kepolisian.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar di lokasi, aksi peperampokan tersebut tergolong nekat. Pasalnya, aksi yang diduga dilakukan oleh tiga orang itu terjadi pada siang bolong, saat lokasi kejadian masih ramai. Bahkan, tempat kejadian tersebut hanya berjarak 200 meter dari Mapolsek Pekalongan Timur.

Sang korban, Indah (21), warga Kelurahan Kergon Gang 5 RT 5 RW 4 Kecamatan Pekalongan Barat menuturkan, kejadian tersebut sangat cepat. Kejadian bermula saat korban, yang merupakan karyawati toko ponsel "Mitra Sejati" Jalan Hayamwuruk 82, diutus oleh sang bos untuk menyetorkan uang senilai Rp 250 juta ke Bank BCA di Jalan Sultan Agung, pukul 13.15 Wib.



Indah saat itu ditemani oleh Kelvin Jumantoro (22), yang juga masih keponakan si bos. Indah membonceng Kelvin menggunakan sepeda motor Honda Revo bernomor polisi G 6060 OH menuju bank tersebut. Sementara sebuah tas warna hitam yang berisi uang Rp 250 juta yang hendak disetor, dipegang korban.

Sesampainya di depan kantor bank yang dituju, korban pun turun dari sepeda motornya. Sementara Kelvin sedang mencari tempat untuk memarkir motornya.

DISETRUM
Tiba-tiba, sesaat setelah korban turun dari motor, ia didekati dua pria yang mengendarai sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter. Seorang pria yang membonceng sepeda motor tersebut langsung turun di dekat Indah. Sementara seorang lainnya tetap melajukan sepeda motornya menjauhi lokasi.

Saat korban belum sadar akan situasi tersebut, seketika, pelaku langsung menyetrum tangan kanan korban menggunakan alat kejut, sembari merampas tas yang dipegang korban. "Ia tiba-tiba menyetrum tangan saya beberapa kali sambil menarik tas yang saya pegang," Indah sembari terisak.

Tarik menarik antara korban dan pelaku pun terjadi. Tali tas yang dililitkan oleh korban di lengan kiri tampaknya menyulitkan pelaku untuk mengambilnya. Akibat kerasnya tarik menarik tersebut, korban sempat terjatuh ke aspal. 

Kerasnya tarik menarik tas antara korban dan pelaku itu bisa dilihat dari beberapa guratan merah yang masih membekas di tangan korban. Bahkan, korban mengaku jika kepalanya sempat diinjak oleh pelaku, sebelum akhirnya tas berisi uang Rp 250 juta tersebut berpindah ke tangan pelaku.

Indah lantas langsung berteriak bahwa ia telah dijambret. Sementara, pelaku yang berhasil menarik tas yang dibawa korban, langsung menyeberang ke sisi timur jalan, dan langsung membonceng seorang pria pengendara sepeda motor matic (diduga jenis Yamaha Mio warna hitam) yang diduga rekan pelaku. Pelaku bersama rekannya berboncengan menggunakan motornya kabur masuk ke Gang 6, yang lokasinya berada di depan kantor Bank BCA tersebut.

Korban yang masih dalam kondisi panik langsung berteriak ada jambret. Sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu, termasuk Kelvin, langsung berusaha mengejar pelaku ke dalam gang. Namun, pelaku tetap tak tertangkap.

Saksi sekaligus rekan korban, Kelvin, menuturkan jika dirinya tak melihat persis saat pelaku merampas tas yang dipegang Indah. "Saat itu saya berada di depan dia, lagi mau parkir," katanya.

Setelah mendengar jika Indah telah dijambret, ia bersama sejumlah warga berusaha mengejar pelaku ke dalam gang. Tetapi, hanya beberapa meter masuk gang, para pelaku belum bisa dibekuk. Kelvin juga menyayangkan kenapa dirinya tidak sempat mencatat nomor polisi sepeda motor yang dikendarai pelaku.

Hal yang sama juga dituturkan oleh seorang aparat kepolisian yang saat itu sedang berjaga di depan Kantor Bank BCA. Ia juga mengaku sempat ikut mengejar pelaku, tetapi pelaku tetap lolos. "Pelaku mengendarai motornya dengan sangat cepat. Tadi kami sempat mengejar, tapi tidak berhasil menangkapnya. Padahal, tadi pelaku juga sempat jatuh saat kami kejar," tuturnya.

Atas kejadian tersebut, Indah bersama Kelvin segera melaporkan kejadian yang baru menimpanya ke Mapolsek Pekalongan Timur yang tak jauh dari TKP. Sejumlah anggota Polsek Pekalongan Timur dan Polres Pekalongan Kota sesaat kemudian berdatangan ke lokasi kejadian. Mereka segera mengumpulkan keterangan para saksi, dan melakukan reka ulang kejadian. Sementara anggota lainnya langsung melakukan pengejaran untuk menangkap para pelaku.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Dhani Hernando bersama jajarannya, termasuk Kapolsek Pekalongan Timur Kompol Sri Sumardi, turut serta mengecek ke lokasi.

MODUS BARU
Kapolres menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah pelaku. "Polisi sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku," ujarnya.

Berdasarkan penuturan korban, lanjut Kapolres, bisa dikatakan bahwa aksi yang masuk katagori pencurian dengan kekerasan (curras) tersebut menggunakan modus baru, yakni memakai alat kejut. "Ini termasuk modus baru," katanya.

Untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang, Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk meminta bantuan pengawalan dari aparat kepolisian jika membawa uang tunai dalam jumlah besar. "Mintalah pengawalan dari Polisi. Apakah itu dari anggota Polsek ataupun Polres, supaya masyarakat bisa lebih aman," tandas AKBP Dhani Hernando. (way)
sumber:http://www.facebook.com/notes/radar-pekalongan/nasabah-bca-dirampok/405403082840335

 

Tidak ada komentar: