Senin, 16 Juli 2012

Diskriminasi Terhadap Penyandang Tuna Netra

Penyandang Cacat Masih Terdiskriminasi di Sektor Pendidikan
 
Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia atau ITMI Kota Pekalongan menyatakan penyandang "disabilitas" atau cacat masih terdiskriminasi di sektor pendidikan.

Sejumlah warga berkebutuhan khusus ini berharap, Pemkot memperhatikan akses pendidikan untuk mereka, mengingat di Kota Pekalongan ini masih sangat terbatas lembaga pendidikan yang berstatus negeri yang bisa menampung mereka.

Ketua Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia atau ITMI Kota Pekalongan, Kholidin kepada Radio Kota Batik mengatakan, sebagai kota yang memiliki potensi, seharusnya Pemkot bisa menyediakan akses pendidikan hingga SMA untuk warga berkebutuhan khusus.



Kholidin menjelaskan, biaya pendidikan untuk anak cacat di sekolah swasta dinilai terlalu mahal bagi warga yang tidak mampu. Sehingga untuk belajar tingkat SMP dan SMA, warga berkebutuhan khusus ini tidak harus ke luar kota seperti ke Pemalang atau Salatiga.

Data terakhir dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan, jumlah lembaga pendidikan yang menampung siswa berkebutuhan khusus hanya ada satu SDLB,3 SD inklusi yang di tunjuk 1 SMP Inklusi,dan satu SLB Swasta.
sumber:www.radiokotabatik.net

 

Tidak ada komentar: