Kamis, 12 Juli 2012

Walikota Evaluasi Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah Di Kota Pekalongan

Walkot Kecewa dengan SMP Negeri
PEMKOT - Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad mengaku kecewa dengan pengelola pendidikan SMP Negeri. Pasalnya, masih ditemui tingginya angka tidak lulus di SMP plat merah tersebut. Kondisi tersebut sangat berbeda dengan MTS maupun SMP yang dikelola swasta, tingkat kelulusannya lebih baik. Padahal sarana-prasaranya terbatas.

Didepan para guru dan kepala SMP dalam acara sosialisasi penilaian kinerja guru (PKG) di ruang Amarta, Senin (9/7), walikota Pekalongan mengkritik kinerja guru dan kepala sekolah di Kota Pekalongan yang belum maksimal dalam memberikan pengajaran kepada murid-muridnya."Jujur saja, saya malu dengan sekolah swasta yang mempunyai prestasi lebih bagus dari pada sekolah negeri. Padahal untuk sekolah negeri semuanya sudah (dibiayai) diberikan pemerintah, tapi kenapa kinerjanya kurang maksimal," tanya Basyir heran. 

Basyir membandingkan dengan sekolah swasta yang baru, namun bisa mencapai angka kelulusan 100%. Bahkan dengan sekolah swasta yang baru berdiri. "Saat ini memang anggaran untuk pendidikan belum ideal, karena baru mencapai 37% dari APBD dimana idealnya adalah 40%. Namun saya tidak akan menambahkan anggaran jika tidak disertai dengan kinerja yang meningkat," ujarnya.



Atas 'prestasi' tersebut, Basyir juga berencana akan memberikan pakta integritas kepada kepala sekolah agar berkomitmen untuk melakukan yang terbaik bagi sekolahnya. "Untuk memperbaiki hal tersebut, mulai tahun ini jika ada sekolah negeri yang siswanya tidak lulus, kepala sekolah akan saya panggil.

Saya perintahkan untuk tanda tangan pakta integritas sebagai komitmen jika tahun berikutnya tetap ada siswa yang tidak lulus, maka yang bersangkutan harus diganti," tegasnya.Walikota juga menegaskan agar guru maupun kepala sekolah harus berinovasi dan berkreasi, jangan hanya mengerjakan sebatas kewajibannya saja, namun harus lebih. 

"Jangan menjadi seperti robot yang cuma bisa mengerjakan sebatas yang menjadi tugasnya, kita sebagai manusia harus mempunyai kinerja lebih dari apa yang sudah ditentukan agar lebih cepat maju dan berkembang, jangan hanya pas-pasan saja. Apalagi saat ini guru sudah mendapatkan tunjangan profesi yang lebih baik," tuturnya.

Basyir juga memperingatkan para guru, agar dapat berintrospeksi diri atas setiap hasil yang diraih, jangan justru menyalahkan orang lain atas kegagalannya, terutama jangan sampai menyalahkan orang tua murid. "Instrospeksi diri agar dapat melakukan hal yang lebih baik," kritiknya lagi.

Lebih lanjut Bayir mengatakan, bahwa dirinya merasa terpukul dengan menjamurnya bimbingan belajar (bimbel) di Kota Pekalongan. Hal tersebut merupakan satu bukti bahwa murid sudah tidak percaya dengan pendidikan di sekolahnya. "Memang butuh bimbingan belajar diluar sekolah, namun harusnya kemunculan bimbel ini bisa diminimalisir jika kinerja sekolah bagus," ucap Walkot. 

Semua kritikan keras tersebut, lanjut Basyir, karena dirinya masih sayang dan peduli dengan guru sehingga dirinya ingin agar pendidikan di Kota Pekalongan ini bisa diperbaiki melalui pengajar dan guru yang diharapkan dapat bekerja secara profesional.

Sementara itu, salah satu pemateri dalam sosialisasi tersebut, Dra Tuti Indriani, menjelaskan bahwa PKG akan mulai dilaksanakan pada tahun 2013 mendatang dengan dasar hukum permenpan dan RB nomor 16 tahun 2009.

"Dari bab dan pasal yang ada dalam permenpan tersebut, yang harus diperhatikan adalah bab XI pasal 37, sebab didalamnya berisi sanksi yang menyebutkan jika guru tidak dapat melaksanakan tanggung jawabnya seperti yang tercantum dalam pasal 5, maka akan dicabut haknya sebagai guru untuk mendapatkan tunjangan fungsioanal, profesi dan tunjungan lainnya," beber Tuti.

Adanya PKG sendiri, dijelaskan bertujuan untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan oleh guru secara profesional dan menjamin layanan pendidikan yang diberikan guru juga berkualitas. Sosialisasi tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu 9 hingga 10 Juli. (ap16)
sumber:www.facebook.com/notes/radar-pekalongan/walkot-kecewa-dengan-smp-negeri/400890749958235

Tidak ada komentar: