Jumat, 19 April 2013

Memprihatinkan kehamilan sebelum menikah marak terjadi

38,7 Persen Remaja Hamil Di luar Nikah
Pekalongan, Info Publik – Data dari Pusat Kesehatan UI yang melakukan penelitian pada tahun 2010 di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) menyebutkan 38,7 remaja putri mengalami kehamilan sebelum menikah dan melahirkan setelah menikah. 

Kondisi memprihatinkan itu disampaikan Guru Besar Hukum Islam IAIN Walisongo Semarang yang juga Ketua Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan kependudukan (Fapsedu) Jawa Tengah, Prof Dr Ahmad Rofik MA pada acara Rakerda Pembangunan Kependudukan dan KB di Ruang Amarta, Kamis (18/4).

Pada penelitian yang yang mengambil sampel remaja berusia 17 – 24 tahun itu 20, 9 persen diantaranya bahkan mengalami kehamilan dan melahirkan sebelum menikah,” katanya.



Salah satu hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan pendekatan agama. “Karena agama bagi manusia adalah kebutuhan dasar yang paling asasi yang mengajarkan hal-hal meliputi keyakinan atau akidah, tatanan hukum, etika dan ahlak untuk meraih kesejatian hidup di dunia akherat,” tandasnya.

Selain itu para pemuka lintas agama melalui Fapsedu perlu meningkatkan peran aktif di dalam hal kependudukan dan keluarga sejahtera berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai agama yang dianutnya.\

Narasumber lain, Ketua Koalisi kependudukan Provinsi jawa Tengah yang juga Dosen Universitas Negeri Semarang Saratri Wilonoyudho menyoroti pertambahan penduduk yang cukup banyak. 

Dia mengatakan hasil sensus 2010 mengindikasikan pertambahan dan pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi, berbeda dengan era yang lalu. “karenanya perlu upaya percepatan dan strategi yang lebih inovatif untuk mengatasinya,” tegas Saratri.

Menurut Saratri keberhasilan KB di era lalu karena didukung komitmen politik yang luar biasa . Mulai dari posisi KB yang jelas, dukungan tokoh agama, masyarakat, LSm dan sebagainya. “Bahkan saat itu rasio tenaga lapangan (PLKB) sangat memadai yakni 1 : 2 – 3 desa,” ujar dia.

Acara ini dibuka oleh Sekda Kota Pekalongan Dwi Ari Putranto mewakili Walikota yang sedang ada tugas di Jakarta. Saat membuka Dwi Ari Putranto mengapresiasi digelarnya pada acara Rakerda Pembangunan Kependudukan dan KB ini. “Kami berharap para peserta bisa menyimak guna mengimplementasikannya di lapangan agar semua target kita di bidang Kependudukan dan KB bisa tercapai,” katanya. (diskominfo/007) 

 

Tidak ada komentar: