Rabu, 17 April 2013

Istighosah Jelang UN di Kanzus Shalawat

Dilarang Dindikpora, Ribuan Siswa Malah Hadiri Istighotsah

NOYONTAAN – Meski mendapat penolakan. Bahkan larangan dari Dindikpora untuk menghadiri acara Istighotsah yang diselenggarakan aktivis PMII. Namun sebaliknya, ribuan siswa dari sekolah negeri maupun swasta di Kota Pekalongan tetap menghadiri acara doa bersama yang digelar di Kanzus Shalawat, Jalan Dr Wachidin, Sabtu (13/4).

Para siswa menyadari bila untuk lulus UN, tidak bisa mengandalkan akal semata. Melainkan juga, ada pertolongan dari Allah SWT. Dengan menggabungkan antara belajar dan berdoa, yakinlah setiap kesulitan bisa diselesaikan.

Alasan Istighotsah hanya mengganggu, bahkan menakut-nakuti siswa. Sangat tidak beralasan. Bahkan terkesan politis, dan irrasional.



Seperti disampaikan Ketua Panitia Istighotsah, Diyono. Ia mengatakan kegiatan ini diadakan dengan mengundang ratusan sekolah yang berada di Pekalongan dan sekitarnya untuk tingkatan SMA/MA/SMK dan SMP/MTS.

Kegiatan istighotsah tersebut diselenggarakan dalam rangka untuk memperkuat rasa percaya diri, dan menghilangkan rasa minder.

Sehingga diharapkan para siswa siap menghadapi ujian. “Kami ingin agar para siswa tidak hanya siap secara materi belajar, tetapi juga secara mental,” ucapnya memberi alasan.

Dijelaskan, penyelenggaraan Istighotsah dilakukan H-2, yang merupakan minggu-minggu tenang. Pertimbanganya, hari tersebut tidak mengganggu aktivitas mereka. Berbeda jika dibandingkan hari-hari sebelumnya yang justru masih merupakan kegiatan belajar mengajar.

 “Kami berpikiran justru H-2 saat yang tepat. Karena jika diselenggarakan jauh-jauh sebelumnya justru mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.

Adapun sekolah-sekolah yang turut diundang oleh panitia untuk mengikuti kegiatan Istighosah antara lain 27 SMA/MA/SMK Kota Pekalongan, 35 SMP/MTS Kota Pekalongan, 57 SMA/MA/SMK Kabupaten Pekalongan dan 4 SMA serta SMP dari Kabupaten Batang.

“Bahkan acara Istighosah ini, juga diikuti oleh 3 SD yang berasal dari Kota Pekalongan. Padahal kami tidak mengundang mereka, hanya saja mereka tertarik untuk turut berpartisipasi,” klaim Choeroddin.

Pemimpin Kegiatan Istighosah, Drs H Ahmad Marzuqi SPdI menjelaskan, kegiatan Istighotsah sangat penting sekali untuk dilakukan bagi umat muslim. Istighosah biasanya dilakukan pada saat seseorang menghadapi sesuatu yang besar dan sangat penting.

Kegiatan Istighotsah merupakan usaha untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Awalnya, kegiatan Istighosah akan dilakukan dengan konsep Lintas Agama seperti tahun sebelumnya. Namun dengan adanya kepindahan tempat pelaksanaan yang rencanaya dilakukan di halaman Pemkot menjadi di Kanzus Shalawat, maka konsepnya pun dirubah hanya Istighosah bagi siswa-siswi muslim saja. 

“Kegiatan Istighosah ini merupakan inisiatif dari teman-teman PMII Cabang Pekalongan yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan khususnya bagi siswa-siswi yang hendak melaksanakan UN,” ungkapnya. (ap15)

 

Tidak ada komentar: