Kamis, 18 April 2013

Agus Marhaendayana: Klarifikasi terkait pemberitaan Istighosah

Soal Istighosah

KOTA – Setelah Kepala Dindikpora drg Agust Marhaendayana MM, akhirnya memberikan klarifikasi terkait pemberitaan dirinya menolak ada istighosah yang digelar mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Sabtu (13/3) lalu. 

Agust mengaku sama sekali tak pernah menolak kegiatan istighosah. Dia hanya mengaku keberatan dengan teknis pelaksanaan yang sudah disusun panitia.

Saya juga sudah berkomunikasi langsung dengan panitia, dan meminta kepada mereka untuk melakukan perubahan seperti waktu dan tempat penyelenggaraan, dan kami pasti akan beri rekomendasi. Namun, hingga menjelang hari pelaksanaan ternyata panitia tidak menghubungi kami kambali,”tuturnya. Kemudian, Agust juga menceritakan kronologis sebenarnya yang terjadi. 

Para peserta istighotsah di Kanzus Sholawat

Dikatakannya, pihak panitia datang ke kantornya pada 26 Maret untuk meminta rekomendasi terkait pelaksanaan kegiatan doa bersama. Setelah melihat waktu dan teknis pelaksanaan, Agust meminta panitia untuk melakukan inovasi lagi dengan merubah atau menyusun teknis pelaksanaan yang lebih baik.

Saat itu, dalam proposal yang diajukan judul kegiatan adalah doa bersama lintas agama menjelang UN tahun 2013. Yang menjadi pertimbangan saya, kegiatan itu dilaksanakan dua hari menjelang UN dimana hari itu sudah masuk dalam masa tenang yang tentu akan mengganggu psikologis siswa, pelaksanaan juga digelar siang hari dimana cuaca masih sangat panas. 

Sehingga dapat mengganggu fisik siswa menjelang ujian. Melihat hal itu, saya tidak memberikan rekomendsai,” tuturnya. Gagal mendapatkan rekomendasi dari Dindikpora, dikatakan Agust, kemudian panitia langsung datang ke bagian umum Pemkot Pekalongan untuk meminta rekomendasi langsung walikota. Setelah proposal sampai ke Walikota, Agust mengaku mendapat panggilan.

Dalam pesannya, Walkot menginstruksikan agar mengkaji kembali dan menindaklanjuti usulan kegiatan tersebut. “Pak Wali setuju dengan pertimbangan saya, dan meminta agar mengkonsumsi kembali dengan panitia untuk merubah teknisnya,” imbuh Agust. Pihak Dindikpora kemudian menunggu perubahan yang dilakukan panitia, namun hingga mendekati pelaksanaan panitia tak juga menghubungi Dindikpora. 

“Baru kira – kira dua atau satu hari menjelang pelaksanaan, panitia kembali datang. Bukan memberikan perubahan, saat itu panitia justru menyatakan akan tetap menggelar kegiatan,” katanya lagi.

Menurutnya, pihak Dindikpora maupun dirinya secara pribadi, tak akan menolak kegiatan yang bertujuan baik, apalagi jika disebut istighosah. Justru jika terlebih dulu berkoordinasi, dirinya akan mendukung penuh. “Selain itu, jika memang dikatakan saya menolak, bukan istighosah yang saya tolak. 

Karena dalam proposal maupun penyampaian langsung dari panitia, kegiatan tersebut adalah doa bersama lintas agama, bukan istighosah. Tapi kami juga tidak mungkin menolak atau melarang doa bersama,” ucap mantan Kepala BKD itu. Untuk itu, Agust berharap agar hal ini dapat menjadi pelajaran. Dirinya ingin agar jika akan menggelar kegiatan, jauh – jauh hari terlebih dulu berkomunikasi dengan Dindikpora atau instansi yang berhubungan. 

Sehingga, dapat dirumuskan teknis pelaksanaan yang terbaik sesuai dengan keinginan atau rencana masing – masing. “Saya sama sekali tak terpikirkan untuk menolak digelarnya kegiatan doa bersama,”

Disayangkan
Sementara itu, Pengurus Dewan Pendidikan Kota, H Mahmud Masykur sangat menyayangkan. “Dalam agama maupun, terutama Islam, hukumnya berdoa atau Istighosah adalah wajib. Bahkan Allah menjamin akan mengabulkan doa hambanya,” ucapnya. Apalagi, sambung mantan anggota DPRD itu, dilakukan oleh siswa yang rendah melaksanakan ujian Nasional (UN). 

“Dengan berdoa, kita meminta kepada Allah SWT untuk diberikan kelancaran dalam mengerjakan UN. “Walaupun, sambung Kepala SMP Salafiyah itu, kegiatan istighosah dilakukan pada hari tenang. Sehingga tidak ada alasan pembenar, untuk menyatakan larangan atau penolakan untuk menggelar istighosah. “Kita mengajak siswa untuk memperbanyak berdoa kepada Allah SWT,” (ap16)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 17-04-2013)

Tidak ada komentar: