Selasa, 30 April 2013

Peran PGRI terkait Tunjangan Profesi Guru

Ketua PGRI Harus Cepat Selesaikan Pembayaran TPG 

KOTA – Terlambatnya pembayaran Tunajangan Profesi Guru (TPG) bagi Guru PNS di Kota Pekalongan kembali mendapatkan perhatian. Kali ini, mantan Ketua PGRI Kota Pekalongan , Setiyadi, ikut angkat bicara. 

Dirinya berharap agar PGRI sebagai wadah pada guru dapat bergerak cepat dan teurs melakukan pengawalan hingga permasalahan tersebut tuntas. “Harapan saya agar PGRI terus mengawal dengan baik, sehingga permasalahan ini cepat selesai.,”tegasnya.

Dirinya juga mengaku telah menghubungi ketua PB PGRI, Sulistiyo, guna mengadukan permasalahan tersebut. Setiyadi memandang dari berbagai jawaban yang ada saat ini, belum memberikan kejelasan terkait nasib guru sertifikasi. 



“Belum ada kepastian dan hanya janji belaka saja. Untuk itu perlu adanya desakan terus menerus agar semuanya bisa jelas,”tuturnya lagi. Dalam posisi tersebut, menurutnya PGRI mempunyai peranan sentral. Organisasi tersebut wajib memperjuangkan secara penuh nasib para anggotanya. 

PGRI juga perlu terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai instansi lain agar dapat bersama-sama memperjuangkan kejelasan mengenai TPG.

Adanya keterlambatan ini, saya merasa prihatin, karena jelas hal ini akan menambah beban dan permasalahan yang selama ini sudah diraskan para guru. Seharusnya kesalahan yang menyangkut nasib banyak orang seperti ini tidak perlu terjadi. 

Guru sudah berupaya memenuhi syarat dan bekerja secara profesional, namun justru mereka seakan ditepikan,”bebernya. Sehingga, Setiyadi memaklumi jika banayak guru yang akhirnya menjerit karena masalah itu. 

Mereka yang sudah bekerja keras, namun tidak diperhatikan secara baik. “Wajar saja dan memang sudah seharusnya mereka berteriak. Mengingat, apa yang mereka dapatkan sudah disesuaikan dengan kebutuhan hidup mereka,”katanya.

Setiyadi mengaku dirinya ikut berbicara bukan unutk mencari popularitas atau ingin kembali mencalonkan diri sebagai Ketua PGRI. Namun, tindakannya tersebut semata-mata bertujuan untuk memperjuangkan dan membela nasib guru. 

“Saya yakin Pak Robi dapat bergerak cepat. Karena saat menjadi sekretaris saya dulu, dia begitu banyak melakukan inovasi dan terobosan. Makanya saya harap Pak Robi bisa memperjuangkan nasib guru di Kota Pekalongna,”pesannya.

Saat dikonfirmasi, Robby Agustiono mengaku sudah bergerak cepat atas munculnya persoalan TPG. Itu dibuktikan dengan langkah PGRI telah mendatangi Kemendikbud serta Pemkot. “Bahkan kami sudah kirim surat ke Presiden, DPR, Kemenkeu dan PGRI Pusat. 

Hasilnya belum ada. Maksudnya belum disampaikan tertulis kepada kami,”jawabnya yang kini sebagai Ketua PGRI menggantikan Setiyadi.(dur/ap16)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 29-04-2013)

 

Tidak ada komentar: