Khawatir Api Merambat, 1000 Warga Mengungsi
Penduduk di Sekitar PT Pismatex
PEKALONGAN – Sekitar
1000 warga yang tinggal di pemukiman sekitar gudang PT Pismatex,
terpaksa mengungsi dan mengevakuasi seluruh barang miliknya ke gedung
SDN 04 Klego. Warga yang tercatat mengungsi, berasal dari seluruh RT di
RW 3, dan warga di RT 1 RW 6 serta RT 6 RW 6. “Kami perkirakan sebanyak
1000 warga mengungsi ke SDN 04 Klego,” jelas Lurah setempat, Isabela.
Apa yang dilakukan warga sekitar, bukan
tanpa alasan. Api yang membakar gudang PT Pismatex, memang sempat
mengarah ke pemukiman warga yang ada di bagian barat dan utara gudang
dikarenakan faktor angin. Beberapa rumah, bahkan terpantau sudah
terkena dampak kebakaran. “Warga di sekitar memang mengalami dampak tak
langsung. Meskipun api belum tentu sampai ke pemukiman mereka, namun
warga tetap mengungsi dan mengevakuasi barang-barangnya karena
khawatir,” imbuhnya.
Untuk menanggulangi para pengungsi
tersebut, dikatakan Isabela pihaknya bekerja sama dengan Kecamatan dan
Dinsosnakertrans, akan membangun dapur umum demi memenuhi kebutuhan
logistik warga yang mengungsi. “Mulai malam ini, kami akan segera
mendirikan dapur umum untuk kebutuhan makanan warga yang mengungsi,”
ucapnya.
Api yang semakin membesar, memang
menimbulkan kepanikan bagi warga sekitar. Kondisi pemukiman warga yang
padat ditambah faktor angin yang mengarah ke daerah tempat tinggal
mereka, membuat warga berinisiatif untuk mengungsi. Upaya pemadaman
yang dilakukan dengan peralatan seadanya, juga tak dapat mencegah
kobaran api yang semakin membesar. Akibat kepanikan yang terjadi, dua
warga juga sempat mengalami pingsan. Mereka kemudian dievakuasi
menggunakan ambulance milik PMI
ke puskesmas terdekat.
Barkah (45), salah pengungsi asal RT 1
RW 6, mengaku sudah mengungsi sejak api pertama kali terlihat membesar.
Dirinya yang saat itu tengah beristirahat di dalam rumah bersama dua
anggota keluarga lainnya, segera membawa barangnya menuju SDN 04 Klego.
“Awalnya tidak tahu harus membawa kemana, tapi akhirnya diarahkan
kesini. Setelah melihat saya membawa barang-barang, tetangga saya yang
lain juga ikut mengungsi,” tuturnya.
Dikatakan Barkah, sebagian rumah
miliknya dikabarkan sudah terkena kobaran api. Namun menurutnya yang
terpenting adalah seluruh anggota keluarganya selamat. “Tidak apa-apa,
yang penting tidak ada anggota yang menjadi korban. Sementara saya akan
disini. Kalau api padam saya baru berani kembali ke rumah,” ucapnya
lagi.
Sementara Koordinator SAR Sotong
Rescue, Hengky Susilo Hadi, mengakui bahwa kondisi pemukikman yang
padat menyebabkan api cepat menjalar ke wilayah di sekitarnya. Didukung
faktor angin baratan yang selalu berhembus ke arah selatan dan barat,
membuat api selalu mengarah ke pemukiman. “Untuk antisipasi, lebih baik
warga terlebih dahulu mengungsi,” kata Hengky.
Namun menurutnya, hingga saat ini belum
tercatat ada rumah warga sekitar yang ikut terbakar. “Petugas damkar
sudah mengepung api dari sisi barat selatan dan utara yang merupakan
pemukiman warga. Titik api yang mengarah kesana, langsung dipadamkan
sehingga tidak meluas,” pungkasnya.
Meskipun sempat padam sekitar pukul 5
sore, namun api kembali menyala dan belum kembali padam hingga pukul 8
malam. Hal tersebut diperkirakan karena masih banyaknya material mudah
terbakar di dalam gudang. (ap16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar