Jumat, 12 April 2013

Civil technic, untuk mengatasi laju abrasi

Tanaman Vegetatif Untuk Lindungi Pantai 

PEKALONGAN – Pemkot Pekalongan menggabungkan antara civil technic melalui teknologi geotupe dengan pengembangan vegetasi tanaman pantai dan mangroove untuk melindungi pantai dari abrasi yang terus mengancam kawasan pesisir kota Pekalongan.

 “Jika pengembangan tanaman vegetatif tidak dikolaborasikan dengan civil tekhnik, maka mangroove yang ditanam akan rusak diterjang gelombang pasang,” terang Kepala Dinas Peternakan , Pertanian dan Kelautan (DPPK) Kota Pekalongan. Candra Herawati saat menerima peserta kunjungan kerja (Kunker) dalam daerah atau Studi Komparatif tentang Pengembangan Hutan Mangroove dari DPRD Kota Semarang di ruang Kalijaga Setda, Selasa (9/4).

 ilustrasi

candra menjelaskan, dari panjang pantai Kota Pekalongan 6,15 kilometer, saat ini telah dibangun civil technic melalui teknik geotupe dan revetment (sabuk pantai) sepanjang 3,478 kilometer,”jelas candra. Sementara itu, pengembangan vegetasi tanaman pantai dan mangroove telah mencapai 3,5 kilometer. Menurut chandra, pemkot Pekalongan juga telah membebaskan lahan seluas 6,7 hektare untuk pembangunan hutan mangroove. Saat ini, lanjut dia, masih dalam proses 3,8 hektare lahan lainnya.

DAK Kehutanan
menurut dia, hutan mangroove nantinya selain sebagai pusat informasi mangroove juga sebagai destinasi wisata baru, yakni Pekalongan Mangroove Park. Tahun ini akan dibangun jalan masuk kawasan hutan mangroove. Selain itu, tahun ini DPPK Kota Pekalongan juga menerima dana sebesar Rp 505 juta melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kehutanan untuk pengayaan jenis mangroove dikawasan tersebut.

Pada 2014, kami akan membuat track (jalan) di dalam kawasan hutan mangrove,” papar Candra. Rombongan dipimpin ketua DPRD Kota Semarang Rudi Nurahmat. Pada pertemuan itu, rudi menanyakan program-program yang telah dan akan dilaksanakan pemkot Pekalongan untuk mengatasi laju abrasi. Studi komparatif tersebut diperlukan untuk menggali program-program diperlukan untuk menggali program-program penanganan abrasi yang bisa diterapkan untuk mengatasi abrasi yang mengancam pantai Kota Semarang yang membentang sepanjang 27 kilometer.

(SUMBER : SUARA MERDEKA , 10-04-13)

 

Tidak ada komentar: