Jumat, 12 April 2013

Dindikpora Kota Pekalongan, siapkan beasiswa SD 664 orang dan SMP 554 orang

Beasiswa Untuk Warga Miskin Diharapkan Lebih Merata 
PEKALONGAN – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kota Pekalongan menyiapkan beasiswa bagi 664 siswa sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) dari keluarga miskin serta beasiswa bagi 554 siswa pada jenjang pendidikan menengah. 

Warga berharap, distribusi beasiswa bagi siswa dari keluarga miskin lebih merata. Hal tersebut mengemuka pada Diskusi Publik dengan tema kebijakan Pelayanan Pendidikan tentang Beasiswa untuk warga miskin di Kota Pekalongan. kegiatan diselenggarakan Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Pekalongan di Hotel Dafam, kemarin.

Warga menilai, beasiswa bagi siswa dari keluarga miskin masih sangat jauh dari harapan. Pasalnya, kuota beasiswa belum mampu menjangkau semua siswa dari keluarga miskin. “Dari masyarakat Tionghoa belum pernah mendapat beasiswa. 


 ilustrasi

Padahal, banyak juga warga Tionghoa yang miskin,” papar Handono, perwakilan dari Community Center Pekalongan. warga berharap, pemerintah mengalokasikan beasiswa untuk semua siswa dari keluarga miskin, baik yang sekolah di sekolah swasta maupun di sekolah negeri untuk keadilan. “Siswa di sekolah yang bernaung di yayasan juga belum tersentuh beasiswa,” kata Suparto, perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan.

Terkait hal ini, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Pekalongan Budi Suheryanto mengatakan, tidak ada perbedaan etnis maupun sekolah negeri dan sekolah swasta dalam penyaluran beasiswa bagi siswa dari keluarga miskin. “Tidak ada dikotomi sekolah negeri atau sekolah swasta. Juga tidak ada pembedaan etnis,” tegasnya. 

Hanya saja, kuota beasiswa yang tidak sebanding dengan jumlah siswa dari keluarga miskin menjadi kendala. Dia mencontohkan, kuota beasiswa per sekolah hanya 34 siswa. Namun kondisi riilnya, jumlah siswa dari keluarga miskin melebihi kuota tersebut. “Kuotanya tidak sebanding dengan kenyataan warga miskin yang ada. (Beasiswa) mau dipecah – pecah (agar semua siswa dari keluarga miskin) tidak boleh. Karena itu, menyalahi aturan dan akan menjadi temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” paparnya.

Termasuk Swasta
Sekretaris Dindikpora Kota Pekalongan Kadaryanto, meneguhkan, Pemkot Pekalongan tidak hanya mengalokasikan beasiswa untuk siswa di sekolah negeri saja, tapi juga siswa di sekolah swasta. “Dari APBD II (Kota Pekalongan), beasiswa bagi siswa di sekolah negeri langsung dikelola Dindikpora. Sedangkan bagi siswa di sekolah swasta lewat hibah melalui DPPKAD (Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah),” terangnya. 

Tahun ini, kata dia, Dindikpora Kota Pekalongan menyiapkan beasiswa bagi 664 siswa di SDN Negeri dan MI. sementara untuk jenjang pendidikan menengah, disiapkan beasiswa bagi 554 siswa. Beasiswa untuk siswa SD dan MI sebesar Rp 300.000 per siswa per tahun. Sedangkan beasiswa untuk siswa SMP sebesar Rp 400.000 per siswa per tahun.

Menurut dia, beasiswa tersebut diutamakan bagi peserta didik yang orang tuanya memegang kartu jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) ataupun Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). “Karena Dindikpora belum mempunyai data terkait siswa dari keluarga miskin, maka data masih mendompleng dengan kartu Jamkesmas dan Jamkesda,” jelasnya. 

Namun jika kuota beasiswa tersebut tidak terserap, lanjut dia, sisa kuota akan diberikan kepada siswa yang mengajukan beasiswa dengan disertai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Beasiswa tersebut diberikan kepada siswa yang terancam putus sekolah karena kesulitan biaya. “beasiswa itu untuk mendorong siswa agar tidak drop out,” tegasnya. Selain dua narasumber tersebut, diskusi juga menghadirkan dua narasumber lain, yakni Ketua Dewan Pendidikan Kota Pekalongan Suryani dan Direktur Pattiro Pekalongan Sugiharto, (smnetwork/k30-06)

(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN, 10-04-2013)

 

Tidak ada komentar: