Senin, 28 Januari 2013

TPI Pekalongan Belum Mampu Mencukupi Kebutuhan Pasokan Ikan


Pasokan Kurang, Harga Ikan Melonjak 
KOTA – Meski kegiatan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan sudah mulai normal, namun ternyata belum bisa dikatakan mampu mencukupi kebutuhan pasokan ikan untuk wilayah Pekalongan maupun luar Kota. Dengan kurangnya pasokan ikan tersebut, maka menyebabkan harga ikan di pasaran masih mengalami lonjakan cukup tajam. Seperti yang disampaikan oleh seorang pengusaha ikan, yang juga pemilik Usaha Dagang (UD) Tata Tingkas, H Mulyono. 

Pengusaha yang biasa memasok berton-ton ikan segar maupun asin/beku ke sejumlah daerah di Indonesia setiap harinya ini. Mengungkapkan bahwa kenaikan harga terjadi untuk semua jenis ikan. “Karena pasokannya kurang, sedangkan permintaannya tinggi, maka harga ikan menjadi naik,” katanya. Ia mencontohkan, kenaikan harga ikan segar terjadi untuk beberapa jenis ikan. 

Diantaranya ikan layang, yang semula bisa didapat dengan harga Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu perkilogram, sekarang melonjak menjadi Rp 15 ribu - Rp 17 ribu perkilogramnya. Demikian pula dengan ikan Banyar, tadinya harga perkilo Rp 15 ribu – Rp 17 ribu, sekarang baru bisa dibeli dengan harga Rp 25 ribu-Rp27 ribu perkilo.

Demkian pula yang terjadi untuk jenis ikan asin. Semula, saat kondisi normal sebelum cuaca ekstrim seperti sekarang ini, ikan layang bisa dibeli seharga Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu perkilo. Sekarang harganya melonjak menjadi Rp14 ribu-Rp 16 ribu perkilo. “Itu pun terkadang tidak ada barangnya,” imbuhnya. 

Mulyono menambahkan, karena pasokan ikan dari Kota Pekalongan sedikit, maka demi memenuhi pesanan dari para kliennya, pihaknya harus mencari pasokan ikan dari Kota Pekalongan. diantaranya dari daerah Rembang, Juwana dan sebagainya. Kemudian, ikan yang tadinya masih segar itu dibersihkan lalu dibekukan di gudang berpendingin (cool storage) yang dimilikinya.

 “Sebisa mungkin kita usahakan stok ikan di gudang jangan sampai kosong,” imbuhnya. Ia mengatakan, pada saat kondisi normal, perusahaannya bisa mengirimkan ikan segar maupun ikan asin ke berbagai daerah di Indonesia rata-rata bisa diatas 5 ton perhari. Namun sejak sebulan terakhir, pihaknya hanya bisa mengirimkan sekitar 2 ton saja. “Kurangnya pasokan ini tidak hanya terjadi di Pekalongan saja, tetapi di seluruh daerah juga sama,” katanya.

Sementara itu, salah satu karyawam UD Tata Tingkas, Sofianto menambahkan, bahwa perusahaannya saat ini masih mempunyai stok ikan beku sekitar 20 ton dan tersimpan di cool storage. Ikan-ikan siap kirim itu sudah dikemas rapi di dalam plastik dan kerdus dan disimpan didalam gudang cool storage dengan suhu dibawah 1 derajat celsius. Dengan begitu, kata Amin, sapaan akrabnya, ikan-ikan itu bisa awet hingga 4-5 bulan kedepan. “Kalau suhunya tidak dijaga di bawah 1 derajat, maka ikannya akan berubah warna dan tidak awet,” ungkapnya. Sembari menambahkan bahwa biasanya jika kondisi normal, cool storage berkapasitas hingga 200 ton tersebut setiap harinya menampung pasokan ikan sekitar 50 ton. (way)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 26-01-2013)

 

Tidak ada komentar: