Sabtu, 19 Januari 2013

Tumpukan Sampah Pertigaan Bendo

Membludak, Sampah Tercecer di Trotoar 

BUARAN – Tumpukan sampah yang menggunung dan tak sedap dipandang, selalu terlihat di kontainer sampah di Bendo setiap harinya. Bahkan tidak jarang karena terlalu banyak, sampah membludak dan tercecer di trotoar jalan. Hal tersebut juga terlihat pada saat Radar Pekalongan melakukan pantauan di lokasi, (14/1). Selain itu, hujan yang mengguyur beberapa waktu lalu membuat tumpukan sampah menimbulkan bau yang tidak sedap. Dan karena letaknua yang berada di pinggir Jalan Urip Sumoharjo, seringkali dikeluhkan oleh para pengguna jalan yang melintas di tempat tersebut.

Salah satu warga sekitar, Iwan mengatakan, bau tak sedap yang ditimbulkan oleh sampah memang sangat mengganggu dirinya. Selain itu, setiap melintasi tempat tersebut terlihat sampah-sampah berserakan sehingga menimbulkan pemandangan yang tidak enak untuk dipandang. “Saya kadang sering mau muntah kalau lewat di tempat tersebut karena baunya sangat tidak sedap. Jadi terpaksa harus sering tutup hidung kalau mau lewat tempat tersebut,” bebernya.

Petugas sampah dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) di kontainer Bendo, Bambang Priyanto menjelaskan jika membludaknya sampah karena yang membuang sampah di tempat tersebut tidak hanya warga sekitar. Namun juga datang dari Pasar Banyurip yang seharusnya tidak membuang sampah di tempat tersebut. Sehingga, dua kontainer sampah yang telah disediakan tidak lagi mampu muat sampah yang dibuang di tempat tersebut.

Padahal, untuk satu kontainer sampah memiliki volume 15 meter kubik. “Untuk setiap harinya, kami membersihkan sampah di kontainer Bendo sampai bolak-balik empat kali. Dua kali di pagi dan sore hari, karena sampah sudah penuh dalam waktu setengah hari. Untuk menaruh satu kontainer lagi dianggap tidak maksimal karena tempat yang tidak mencukupi dan kami juga diprotes oleh pihak TK dan sekolah yang ada di sekitar lokasi,” ujarnya.

Pada kesempatan lain, Kabid Kebersihan dan Persampahan pada DPU, Heru Sukamto ST menjelaskan jika pihaknya sebenarnya telah mensiasati agar pembuangan sampah bisa dilakukan di beberapa tempat lain agar tidak menumpuk dan membludak. Namun ternyata hal tersebut di protes oleh warga yang tidak setuju karena keberadaan kontainer menimbulkan bau tidak sedap. “Sebelumnya, pernah ditaruh kontainer sampah di Pasar Banyurip dan di daerah Jenggot yang dekat dengan Puskesmas. Namun akhirnya harus ditarik kembali karena diprotes warga sekitar. Padahal kita berniat mengurangi penumpukan sampah di kontainer Bendo,” jelasnya.

Heru Sukamto ST menmbahkan bahwa idealnya Pasar Banyurip memiliki tempat pembuangan sampah yang ada merupakan sampah-sampah organik seperti sayur-sayuran busuk. Sehingga kerap menimbulkan bau-bau yang tidak sedap. “Penyumbang sampah terbanyak berasal dari kawasan Pasar Banyurip. Padahal kontainer-kontainer tersebut diberlakukan bagi warga Bendo dan sekitarnya, tidak sampai ke pasar,” pungkasnya. (ap15)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 15-01-2013)

 


Tidak ada komentar: