Sabtu, 01 Juni 2013

Dirjen Bimas Islam Kementerian: Penyerasian hisab atau data astronomis

Kemenag Terus Upayakan Penyerasian Hisab

SEMARANG, suaramerdeka.com - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, penyerasian hisab merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir perbedaan dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan hari raya.

“Berbagai upaya tetap kita lakukan meskipun sampai saat ini belum ada titik temu. Kita tidak akan berputus asa,” kata Djamil.

Djamil mengatakan, Kemenag memberikan apresiasi kepada para ahli falak dari berbagai daerah atas upaya penyerasian hisab atau data astronomis dalam penyusunan kalender Islam. Langkah ini diperlukan untuk meminimalisir perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadhan dan hari raya.

“Kemenag juga secara periodik mengumpulkan para ahli hisab-rukyat berbagai daerah di Indonesia,” ujar Djamil seraya menyampaikan bahwa di tingkat internasional para ahli astronomi juga belum satu kata dalam penentuan awal bulan Islam.

Menurut Djamil, saat ini para ahli falak sudah berbesar hati untuk mencari titik persamaan dengan memunculkan kriteria imkanurrukyat atau visibilitas pengamatan. Kriteria ini menegaskan bahwa hilal hanya bisa diamati dengan syarat tertentu dan jika tidak terpenuhi, maka laporan pengamatan hilal bisa ditolak.

Di sisi lain, kriteria imkanurrukyat dalam penyusunan almanak merupakan salah satu cara untuk memangkas perbedaan dalam penentuan awal bulan. Meski tidak semua ahli falak setuju, kriteria ini merupakan salah satu alternatif titik temu antara para ahli yang berpedoman pada hisab dan rukyat.

“Kriteria imkanurrukyat itu menunjukkan bahwa ahli astronomi kita sudah semakin legowo untuk menuju pada satu kesamaan. Meski sudah seperti itu, perbedaan masih terus saja terjadi. Dan kita tidak pernah berputus asa. Berbagai upaya terus kita lakukan,” kata Djamil.

( Rifki / CN34 / JBSM

Tidak ada komentar: