Rabu, 22 Mei 2013

Buku fenomenal karangan Pri JG, seorang PNS di Pekalongan

Buku untuk Kurangi Pengangguran 

Pekalongan, Info Publik – Menulis buku untuk mengurangi pengangguran ? Rasanya seperti ‘nguyahi segara’ atau menggarami lautan. Namun itulah langkah kecil dari seorang penulis buku di sebuah kota kecil Pekalongan. Penulis itu bernama Supriyadi. Dan pada buku itu dia menyebut dirinya Pri JG.

Buku sengaja tidak diberi nominal harga ataupun dijual di toko-toko buku, namun akan dipasarkan langsung oleh para pengangguran yang ingin bekerja dengan menjual buku ini,” katanya saat peluncuran buku dengan judul Sapa 98 Antologi Pri JG, di Hotel Horizon, pekalongan, Senin (20/5). Hadir dalam acara ini Wakil Walikota HA Alf Arslan Djunaid, Budayawan nasional yang juga redaktur senior sebuah harian di Jawa tengah, Prie GS dan sejumlah undangan lainya. 

Dengan model ‘marketing’ seperti itu pria yang juga menjadi Kabag Humas dan Protokol Kota Pekalongan tersebut berharap bisa mengurangi pengangguran sekaligus melatih kejujuran para penjualnya.

Dengan harga berapapun buku ini dijual apakah 10 ribu per eksemplar atau 100 ribu, 10 persenya akan diberikan ke secretariat, 10 persen fee marketing, 40 persen ganti cetak dan 40 persen disumbangkan bagi gerakan kemanusiaan,”tandasnya.

Pri JG yang juga aktif sebagai Ketua Ikatan Jamaah masjid Agung (IJMA) Pekalongan memang sudah berkali-kali menggelar aneka gerakan untuk meringankan beban warga seperti pasar murah dan sebagainya. “selain itu saya juga ingin meningkatkan daya kritis,” tambahnya.

Mengkomentari buku ini, Prie GS menilai penerbitan buku ini merupakan sebuah langkah yang patut diapresiasi. Karena sebagai PNS masih bisa menyempatkan diri menulis sebuah buku. “Pertanyaannya apakah sebagai PNS sahabat yang namanya hamper mirip dengan nama saya tidak ada pekerjaan lain,” ujarnya setengah bercanda.

Menurut Prie GS buku ini berisi tentang Indonesia yang bergerak maju dan soal-soal yang sangat sederhana namun acap luput dari perhatian. Namun dari kesederhanaan itu bisa merupakan pondasi perubahan yang besar. (diskominfo/007)

Tidak ada komentar: