Jumat, 31 Mei 2013

Kota Tokyo bersiaga menghadapi banjir besar

Tokyo Siaga Siklus Banjir Besar 200 Tahunan

TOKYO, suaramerdeka.com - Kota Tokyo bersiaga menghadapi banjir besar yang memiliki siklus 200 tahun sekali. Banjir ini diprediksi mampu memporakporandakan kota Tokyo seperti halnya Badai Sandy yang menyebu Pantai Timur AS beberapa waktu lalu.

Tokyo yang merupakan kota metropolis terpadat dunia ini diapit oleh sungai di bagian Timur dan Barat.

Pemerintah Jepang memperkirakan, kerusakan akibat banjir besar nanti bisa mencapai 33 triliun yen atau setara dengan US$ 322 miliar. Estimasi kerugian ini berdasarkan pertimbangan meluapnya banjir dari sungai Arakawa yang membelah kota Tokyo.

Nilai tersebut lebih besar lima kali lipat dari dana bantuan untuk korban Sandy yang menghantam AS pada Oktober lalu senilai US$ 60,2 miliar.

Jika sungai Arakawa meluap, sekitar 2.000 orang di Tokyo akan kehilangan nyawa  dan sekitar 860.000 lainnya akan kehilangan tempat tinggal. Pemerintah juga mengestimasi, banjir tersebut akan menenggelamkan subway dan rel kereta reguler, sehingga menyebabkan 97 stasiun berhenti beroperasi.

"Jepang belum sepenuhnya siap menghadapi bencana ini. Pola cuaca sudah berubah dan kita mengalami situasi yang tidak biasa. Kita harus terus meningkatkan kewaspadaan atau kalau tidak kota kita tidak akan mampu bertahan dari serangan banjir," papar Toru Sueoka, president of Japanese Geotechnical Society.
( Ktn / CN33

Tidak ada komentar: