Rabu, 17 Juli 2013

Pasar murah Pemkot Pekalongan di Kantor Kelurahan Pasirsari

Pasar Murah Hari Pertama

PASIRSARI – Warga Kelurahan Pasirsari, Kecamatan pekalongan Barat, menyambut antusias gelaran pasar murah yang diadakan Pemkot Pekalongan, Senin (15/7) di Kantor Kelurahan Pasirsari. Buktinya, ratusan warga rela berdesakan sejak awal pasar murah dibuka demi mendapatkan bahan pokok dengan harga miring. Beras, terpantau menjadi komoditi yang paling diburu disusul minyak goreng dan gula pasir.

Gelaran pasar murah memang menjadi salah satu agenda Pemkot Pekalongan selama bulan Ramadhan ini. Untuk hari pertama, pasar murah dibuka serentak di tiga kelurahan. Masing-masing kelurahan Pasirsari, Baros dan Pabean. Setelah ini, masih ada 37 kali lagi gelaran pasar murah yang dilaksanakan di 37 kelurahan.

Waryati (35), warga RT 1 RW 6 mengaku bersyukur dengan adanya pasar murah. Ibu empat anak tersebut menyebut, bahwa kondisi harga bahan pokok yang saat ini masih sangat mahal, membuat dirinya dan keluarga serba terbatas dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. “Pasar murah ini tentu sangat membantu kami disaat harga kebutuhan pokok masih sangat tinggi,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Waryati mengaku membeli sebanyak empat kantong beras, gula pasir, minyak goreng, dan mi instan dengan total pengeluaran sebanyak Rp 185 ribu. “Mumpung ada momen pasar murah. Saya sekalian belanja untuk kebutuhan beberapa minggu ke depan,” ucapnya lagi. Dalam gelaran pasar murah tersebut, Pemkot Pekalongan menyediakan alokasi sebanyak 2,5 ton beras, 1 ton gula pasir, 250 kilogram minyak goreng, 250 kilogram telor ayam, 100 dus mi instan, 75 botol sirup, 150 kaleng roti dan 100 kaleng susu kental manis. 

Untuk subsidi harga yang diberikan, rata-rata untuk seluruh komoditi mendapatkan subsidi hingga Rp 1400 perproduk. Kabag Perekonomian, Drs Setiyo Susilo MM menjelaskan, kegiatan pasar murah ini memang sengaja digelar untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya saat bulan Ramadhan. Dengan harga yang lebih murah, kegiatan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat. “Subsidi rata-rata Rp1400 per produk per kilo. 

Contohnya untuk beras dengan harga awal Rp 41 ribu per 5 kilogram, kami jual dengan harga Rp 34 ribu. Gula pasir yang awalnya Rp 11.200 per kilo, kami jual dengan harga Rp 9800 perkilo,” terangnya. Dalam pasar murah kali ini, dikatakan Setiyo, pihaknya membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat sekitar untuk membeli kebutuhannya. Sehingga tidak diterapkan sistem kupon. Namun pihak Pemkot juga melakukan pengawasan ketat terhadap jumlah pembelian untuk mencegah terjadinya praktek borong oleh satu pihak.

 “Tentu saja pengawasan kami perketat, tidak hanya linmas dan Satpol PP saja, kami juga menggandeng petugas dari Polres Pekalongan Kota untuk ikut mengawasi jalannya pasar murah. Harapannya semua bisa terbagi rata tanpa ada praktek kecurangan lainnya,” imbuh Setiyo.

Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad mengatakan, kegiatan pasar murah ini merupakan salah satu kegiatan membantu yang dinilai paling efektif dan tepat sasaran. Karena, Pemkot menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan harg lebih murah sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat.

Namun yang perlu menjadi catatan pengawasan dalam setiap kegiatan ini perlu diperketat. Sehingga jangan sampai terjadi praktek borong oleh seseorang saja.ke depan masih ada 37 pasar murah di 37 kelurahan lainnya, sehingga kami harapkan kegiatan ini benar-benar membantu meringankan beban warga dalm memenuhi kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan,” pungkasnya. (nul)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 16-07-2013)

Tidak ada komentar: