Senin, 15 Juli 2013

Tari Batik Jlamprang Akan Beraksi pada peringatan Hari Kemerdekaan RI di Istana

Tari Batik Jlamprang Siap Beraksi di Istana Negara 

PEKALONGAN – Sekitar 250 pelajar tingkat SMP dan SMA/SMK asal Kota Pekalongan siap tampil memukau membawakan tari batik Jlamprang pada upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Negara pada peringatan Hari Kemerdekaan RI, Sabtu (17/8).

berbagai persiapan dilakukan oleh ratusan penari belia dari berbagai SMP/SMA/SMK negeri dan swasta di Kota Pekalongan, agar gerak tubuh mereka saat membawakan seni tari yang menceritakan proses pembuatan batik tulis khas pesisir.

Kepala Seksi Seni dan Kebudayaan Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan sekaligus Koordinator Latihan Endang Suprapti, saat ditemui disela-sela latihan, kemarin mengatakan, penampilan Tari Batik Jlamprang di Istan Negara ini merupakan kali pertama pentas di hadapan Presiden dan pejabat Ri. Sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan secara serius.

Endang menjelaskan, tari yang merupakan kesenian tradisional khas pekalongan tersebut, akan tampil di Istana Negara karena ketertarikan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap gerak Tari Jlamprang saat kunjungan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Timur, beberapa bulan lalu.

Rupanya Bapak Panglima TNI tertarik dengan penampilan puluhan pelajar putri yang membawakan tari Batik pada acara pembukaan TMMD. Selanjutnya, beliau meminta agar tarian tersebut tampil pada upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Negara tangga 17 Agustus mendatang,” terangnya.

250 Penari
Supaya tarian massal ini terlihat kompak dan serempak, penari yang akan dikerahkan sebanyak 250 remaja putri yang berasal dari puluhan sekolah. Masing-masing saekolah mengirim 5-15 siswi untuk mengikuti latihan di GOR Jetayu dengan instruktur dari Sanggar Greget Semarang pimpinan Yoyok Priambodo.

Kami menggelar latihan setiap hari sejak dua pekan terakhir. Pekan pertama tahap pembekalan, kemudian memasuki pekan kedua dan seterusnya pembentukan formasi dan latihan gerak tari,” paparnya.
Untuk kelompok inti, lanjut dia, terdiri dari 30 penari yang beberapa kali pentas pada acara festival atau pagelaran seni dan budaya tingkat daerah maupun nasional. Sedangkan 220 penari lainnya, merupakan para siswi yang aktif dan memiliki bakat menari.

Ia menjelaskan, tanggal 14 dan 15 agustus pelaksanaan gladi kotor dan resik. Sehingga seluruh penari Batik akan berangkat menuju Jakarta pada Selasa (13/8).

kemudian sehari sebelum pementasan, Jumat (16/8) seluruh penari harus siap di Istana Negara, karena Sabtu (17/8) sore, mereka harus tampil di hadapan presiden dan para pejabat tinggi RI.

Sementara itu, Tantra (17) mengaku senang dapat mengikuti latihan Tari Batik dan akan tampil di Istana Negara pada 17 Agustus mendatang. Siswi kelas XI SMA Negeri 2 Kota Pekalongan ini, tidak menyangka akan menjadi salah satu dari 250 peserta tari khas Pekalongan.

Saya menyukai seni tari sejak sekolah TK. Bahkan saat SD juga masih rajin latihan menari tradisional. Selama ini hanya mengikuti pentas tari di acara karnaval. Sehingga saya sangat senang dapat ikut menari di Istana Negara,” jelasnya. (mni/06)

(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN, 12-07-2013)

 

Tidak ada komentar: