Kamis, 11 Juli 2013

Sistem modern astronomi untuk menentukan awal bulan


Perancis, GATRAnews - Umat muslim Perancis, yang tergabung dalam Dewan Muslim Perancis atau The French Muslim Council (CFCM) sepakat menggunakan sistem modern astronomi untuk menentukan awal bulan suci Ramadhan, begitu juga dengan hari-hari besar muslim lainnya. Dengan demikian, petinggi dan ulama muslim Perancis telah sepakat memilih menggunakan kalkulasi ilmiah astronomi ketimbang mengandalkan pandangan mata untuk menandakan munculnya hilal.

Keputusan menggunakan sistem astronomi itu tercapai melalui pemungutan suara dalam perundingan CFCM, Mei lalu. "Ramadhan secara tradisional selalu dimulai saat hilal terlihat oleh pandangan mata, yang selalu tertunda sehari atau dua hari karena pengaruh cuaca," tutur Presiden CFCM Mohammad Moussaoui, seperti dikutip Reuters. Menurut Moussaoui, sistem ini menyebabkan kebingunan di kalangan 5 juta kaum muslim Perancis, jumlah umat Islam terbesar di Eropa.

"Kini semua masalah itu akan menjadi lebih simpel," kata Moussaoui. Berdasarkan perhitungan astronomi, CFCM telah sepakat dan mengumumkan awal Ramadhan jatuh pada tanggal 9 Juli. Moussaoui juga menyatakan umat muslim Perancis telah berhasil mengakhiri tradisi yang telah berjalan hingga 1.400 tahun.

Sejauh ini, keputusan CFCM mendapat sambutan hangat di kalangan warga muslim Perancis. "Keputusan ini sangat bersejarah. Sekarang semua muslim di Perancis dapat memulai Ramadhan pada hari yang sama," kata Pemimpin Muslim Lyon, Azzedine Gaci, kepada Reuters. Menurut Gaci, selama ini, umat Islam Eropa seringkali menentukan awal puasa menurut negara-negara asal usul mereka. Jika tidak mereka hanya mengikuti kebijakan pemerintah Arab Saudi. "Ini menyebabkan sejumlah kelompok etnis muslim memulai puasa mereka pada hari yang berbeda. Bahkan pada suatu negara yang sama," tutur Gaci lagi.

Sejauh ini, menurut pantauan Gaci, umat muslim di Turki bahkan telah menggunakan perhitungan ilmiah untuk menetapkan awal Ramadhan sejak sepuluh tahun silam. Umat muslim Jerman, yang sebagian besar berasal dari Turki, begitu juga dengan orang-orang Bosnia juga menggunakan metode ini. (Nhi)

 

Tidak ada komentar: