Senin, 15 Juli 2013

Permintaan Sirup dan Biskuit Melonjak 200%

Jelang Lebaran Permintaan Sirup dan Biskuit Melonjak 200%

Jakarta - Permintaan makanan dan minuman meningkat pada Puasa menjelang Lebaran. Rata-rata kenaikan permintaan naik 30%, tertinggi terjadi pada biskuit dan sirup.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani mengungkapkan pada musim lebaran ini permintaan produk makanan olahan seperti mie instan, daging olahan, dan lainnya naik hingga 30%. Sedangkan sirup dan biskuit naik hingga 200%.

"Kalau biskuit dan sirup itu seasonal, naik 100-200% permintaannya," kata Franky saat dihubungi detikFinance, Senin (15/7/2013).

Franky mengatakan, permintaan terhadap sirup dan biskuit yang melonjak hingga 3 kali lipat tersebut disebabkan karena permintaan industri parsel. Menurutnya, tumbuhnya industri parsel juga meningkatkan permintaan sirup dan biskuit secara signifikan.

"Karena parsel itu kan adanya hanya Lebaran," katanya.

Franky mengungkapkan pasokan terhadap produk tersebut masih aman walaupun terjadi lonjakan permintaan. Juga tidak terjadi kenaikan yang signifikan terhadap harga produk-produk tersebut.

Kenaikan harga semata-mata disebabkan oleh bahan baku yang meningkat, dan biaya distribusi. Itu pun tidak terlalu mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Ada kenaikan, tapi tidak murni karena produsennya, tapi karena tekanan dari harga bahan bakunya sendiri. Tapi kalau dilihat masih 5% masih oke, kalau lebih dari itu, nggak ada yang beli," katanya.
(zul/hen) 
 

Tidak ada komentar: