Jumat, 19 Juli 2013

Forum diskusi publik Sosialisasi Kebijakan penyesuaian subsidi BBM

Indonesia lebih Tahan krisis

Pekalongan, Info Publik – Indonesia saat ini dinilai lebih tahan krisis dibanding sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara eropa. Hal ini terbukti dari laju pertumbuhan ekonominya yang tetap tinggi, sementara negara-negara tersebut menunjukkan trend menurun bahkan tak sedikit yang nyaris bangkrut.

Pendapat bernada optimis itu disampaikan Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad saat berbicara pada acara Forum diskusi publik Sosialisasi Kebijakan penyesuaian subsidi BBM yang tepat demi ketahanan ekonomi nasional yang digelar di Hotel Istana Rabu (17/7).

Basyir mencontohkan disaat banyak negara lain mengurangi atau menekan pengeluarannya, Indonesia justru mampu memesan sejumlah pesawat terbang ke negara-negara besar seperti AS. “hal ini membuat nama Indonesia kian diperhitungkan di kancah internasional,” tegasnya.

Menurutnya Indonesia memang pernah babak belur pada krisis moneter tahun 1998 hingga terjdi reformasi yang menggulingkan rezim orde baru. “Namun hikmahnya kali ini jauh lebih tahan banting,” tandasnya.

Karenanya Basyir memperkirakan pada saat RI memperingati Hari kemerdekaanya yang ke 100, Indonesia sudah berada di rangking 5 dunia sebagai negara makmur. “Dasarnya karena Indonesia memiliki seluruh persyaratan untuk menjadi negara maju,” ujarnya.

Terkait harga BBM Basyir menilai harga di Indonesia masih jauh lebih murah dibanding negara lain seperti Jerman yang harganya mencapai Rp 20 ribu perliter. “Kita mestinya bisa memanfaatkan bahan bakar lain seperti batubara dan gas hingga bisa kembali mengekspor minyak yang harganya mahal,” katanya.

Karenanya ia berharap agar seluruh masyarakat bisa menghemat BBM agar tidak semakin memberatkan dan bisa menggunakan subsidi BBm untuk keperluan lain seperti meningkatkan pendidikan dan kesehatan masyarakat. “Yang paling penting adalah mengantisipasi dampak ekonominya agar tidak memberatkan masyarakat,” pungkasnya.

Acara diskusi publik ini diikuti oleh seluruh kalangan masyarakat mulai dari PNS, wiraswasta, wartawan dan lain-lainya. Bertindak sebagai moderator adalah kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Pekalongan Sri budi Santoso. (diskominfo/007)
 


 

Tidak ada komentar: