Sabtu, 15 Maret 2014

15.000 Lubang Biopori dan Sumur Resapan Untuk mencegah banjir di Kota Pekalongan

KLH Menargetkan 15.000 Lubang Biopori

PEKALONGAN – Untuk mencegah banjir, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Pekalongan akan membuat sumur resapan dan lubang biopori. KLH Kota Pekalongan menargetkan pembuatan lubang biopori sebanyak 15.000 di seluruh wilayah Kota Pekalongan tahun ini.
Kepala KLH Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengatakan, dari target 15.000 lubang biopori, hingga saat ini sudah tercapai sebanyak 11.000 lubang biopori. Sebanyak 11.000 lubang biopori itu tersebar di kelurahan-kelurahan di Kota Pekalongan dan di kantor-kantor di lingkungan Pemkot Pekalongan.
Sisanya segera kami realisasikan. Harapannya tahun ini bisa tercapai 15.000 lubang biopori,” kata dia, senin (10/3). Selain membuat lubang biopori, KLH Kota Pekalongan juga akan membangun sumur resapan. Menurut dia, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekalongan, ditargetkan ada 100 sumur resapan di Kota Pekalongan.
Data terakhir, hingga saat ini sudah ada 80 sumur resapan di Kota Pekalongan,” ujar dia. Lubang biopori dan sumur resapan tidak hanya berfungsi membantu penyerapan air hujan, tetapi juga menjaga ketersediaaan air tanah.
Banjir Tiga Kali
Masuknya air hujan melalui peresapan tersebut akan menjaga cadangan air tanah. Sehingga ketika turun hujan, air hujan tidak hanya terbuang dan membuat genangan. Namun, air tertampung dan masuk ke dalam tanah sebagai air resapan yang nantinya menjadi cadangan air tanah. Di sisi lain, untuk mencegah banjir, DPU Kota Pekalongan akan membenahi dan membangun infrastruktur penanggulangan banjir. Di antaranya, normalisasi Sungai Loji dan Sungai Bremi, pembangunan parapet (tembok penahan) dan pengadaan pompa-pompa lingkungan.
Seperti diketahui, sejak awal tahun hingga Februari, tercatat tiga kali banjir besar merendam sejumlah kelurahan di Kota Pekalongan. Hal itu mengakibatkan aktivitas warga lumpuh total. (K30-68)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 11-03-2014)

Tidak ada komentar: