Sabtu, 08 Maret 2014

Penderita HIV/AIDS di Kota Pekalongan meningkat

Awal Tahun, Satu Orang Positif HIV/AIDS

PEKALONGAN – Awal tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan menemukan satu penderita HIV/AIDS di wilayahnya. Namun Dinkes enggan memberitahukan identitas penderita tersebut. “Satu orang sudah positif, tapi tidak usah disebutkan namanya,” kata Ketua Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dokter Tuti Widayanti.

Penyakit HIV itu bisa tertular ketika mereka menggunakan narkoba dengan jarum suntik. Selain itu, HIV juga sangat entan terhadap orang yang berganti pasangan,” ujar tuti. Menurut dia, sejauh ini penyakit tersebut belum ada obatnya. Karena itu pihaknya mengimbau masyarakat agar mengedepankan pola hidup sehat dan tidak mengoncumsi narkoba serta setia terhadap pasangan, sehingga bisa terhindar dari penyakit membahayakan tersebut.
Warga juga jangan sungkan datang ke Dinas Kesehatan untuk melakukan pengecekan kesehatan.” Tuti menjelaskan, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Pekalongan meningkat signifikan pada 2013. Pada tahun itu, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Batik mencapai 23 orang, sedangkan pada tahun sebelumnya jumlah penderita HIV/AIDS hanya 13 orang.
Didekteksi
ini terjadi peningkatan karena deteksi dini dari Dinas Kesehatan dilakukan terus menerus sehingga penderita HIV bisa cepat,” ujar tuti. Ketika dideteksi, imbuh dia, ada warga yang dicurigai mengidap penyakit ini, misalnya sakit tidak kunjung sembuh. “Kemudian saat diminta penjelasan, yang bersangkutan mau sehingga temuan meningkat,” imbuh Tuti.
Ia menambahkan, penderita HIV/AIDS terdiri atas ibu rumah tangga, karyawan, buruh dan wiraswasta . Dari jumlah tersebut, dua diantaranya anak-anak yang tertular dari ibunya. Sementara itu, dari jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 23 orang pada 2013, lima orang diantaranya meninggal.
Jumlah meninggal ini turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai tujuh orang. Kini, lanjut dia, Dinkes menyediakan obat antiretroviral (ARV) baik penderita HIV/AIDS sebagai bagian dari pencegahan penyebaran HIV/AIDS. (enn-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 06-03-2014)

Tidak ada komentar: