Senin, 08 April 2013

Craft and Folk Art, Pekalongan Kota Batik

Optimis, Pekalongan 35 Kota Kreatif Dunia

PEKALONGAN - Wali Kota HM Basyir Ahmad optimistis, Kota Pekalongan masuk 35 Kota kreatif Dunia kategori Kota Kerajinan dan Kesenian rakyat (Craft and Folk Art). Saat ini berkas pendaftaran telah masuk tahap verifikasi di Sekretariat UNESCO di Paris, Prancis. Wali Kota HM Basyir Ahmad menyatakan optimismenya, Kota Pekalongan masuk sebagai Kota Kreatif UNESCO.”Sebab tiga kota dari Indonesia, yakni Solo, Bandung, serta Yogyakarta yang sebelumnya ikut jadi nominator telah gagal,”ungkapnya, kemarin.

Menurut dia, Kota Solo yang dinominasikan dengan kategori Kota Desain bersama Yogyakarta untuk kategori Kota Kerajinan dan Seni, gagal. Sedangkan Kota Bandung kategori Kota Kuliner tidak lengkap berkasnya, sehingga tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya sebagai Kota Kreatif Dunia. Jika pengajuan tersebut disahkan, maka Pekalongan akan masuk jaringan kota-kota kreatif dunia bersama 34 kota lainnya dari 18 negara.”Pekalongan merupakan satu-satunya kota dari Indonesia yang maju sebagai nominator Kota Kreatif UNESCO,”tandasnya.

 ilustrasi

Setelah mendapatkan rekomendasi dari Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 25 maret, naskah pendaftaran Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif Dunia telah dikirim ke Sekretariat UNESCO di Paris, Prancis awal April lalu. Menurut dia, selama ini belum ada kota dari indonesia yang masuk jaringan kota-kota kreatif dunia. Berdasarkan potensi budaya dan kerajinan rakyat yang ada di Kota Pekalongan, antara lain berbagai corak batik khas pesisir yang telah mendunia, maka kota Pekalongan lebih siap dan berpeluang besar masuk sebagai nominator kota kreatif dibanding Surakarta, Bandung, dan DIY.

Tradisi Kontemporer
untuk menjadi Kota Kreatif Dunia kategori Kerajinan dan Seni Rakyat, ada beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh UNESCO, yakni adanya tradisi yang bertahan lama dalam bentuk kerajinan dan seni rakyat yang bersifat khusus dan kontemporer, kehadiran pembuat kerajinan dan seni rakyat yang menonjol, ketersediaan sarana dan prasarana yang terkait dengan kerajinan dan kesenian rakyat.

Seluruh kriteria dan materi yang dibutuhkan UNESCO, telah dimiliki Kota Pekalongan sebagai Kampung Batik, museum, pasar grosir batik, serta lembaga pendidikan yang fokus pada perbatikan sudah tersedia,”jelasnya. Selain kategori Kota Kerajinan dan Seni Rakyat, ada beberapa kategori atau tema lainnya yang akan masuk jaringan kota-kota kreatif, yakni kategori Sastra, Film, Musik, Desain, Seni Media, dan Gastronomi atau Kuliner.

Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata dan Budaya (Dishubparbud) Kota Pekalongan Doyo Budi Wibowo menambahkan, manfaat sebagai Kota Kreatif Dunia, antara lain membangun kerjasanma antarkota yang mendukung keragaman ide dan kreativitas sebagai elemen penting dalam pembangunan perekonomian kota, menempatkan kekayaan dan keragaman budaya kota pada kerangka global, kreativitas sebagai elemen dasar untuk mengembangkan aspek sosial dan ekonomi lokal. Selain itu juga menumbuhkembangkan inovasi melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan praktik-praktik bisnis terbaik, serta menciptakan peluang baru untuk kerjasama dan kemitraan dengan kota kreatif lainnya,”terangnya.
 
(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN , 05-06-2013)

 

Tidak ada komentar: