Jumat, 05 April 2013

Dialog Dirjen Perikanan Tangkap dengan Masyarakat Nelayan Pantura Jawa

Pelabuhan Perikanan Perlukan Perbaikan Fasilitas

*Untuk Kembalikan Kejayaan

DIALOG - Perwakilan dari Masyarakat Nelayan Pantura Jawa yang meliputi wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan serta Kabupaten Batang, berkumpul untuk menghadiri dialog bersama dengan Dirjen Perikanan Tangkap. 

PANJANG WETAN - Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan menganggap hasil tangkapan ikan berkisar 50 ton perhari dinilai terlalu kecil, agar meningkat maka memerlukan perbaikan berbagai fasilitas. Karena dulu, produksi perikanan Pekalongan pernah mecapai 200 ton perhari dan menjadi salah satu lumbung ikan terbesar di Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Kepala PPN Pekalongan, Ir Jainur Manurung MM dalam sambutannya pada acara Dialog Dirjen Perikanan Tangkap dengan Masyarakat Nelayan Pantura Jawa, dalam menyikapi penurunan produksi perikanan, di aula kantor setempat, Kamis (28/3). 

Selama ini sarana-prasarana yang ada kurang terawat, sedangkan perbaikan berbagai fasilitas tidak bisa dikerjakan karena PPN Pekalongan tidak memiliki kemampuan merehab atau membangun di atas aset PERUM. Ini didasarkan PP No 6 tahun 2009 tentang pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah. "Kita terkendala dengan peraturan yang ada sehingga tidak bisa melakukan perbaikan fasilitas. Akibatnya, banyak sarana dan prasarana yang kurang terawat," ujarnya. 

Hal lain yang menjadi penyebab penurunan produksi ikan yaitu karena terjadi penjualan ikan di laut yang mencapai lebih dari 70 persen hasil tangkapan ikan, harga BBM tinggi dan Fishing Ground yang semakin jauh serta adanya pembangunan Pelabuhan Perikanan baru di daerah lain. "Bahkan, tingkat pendangkalan atau sedimentasi dari kolam pelabuhan yang memprihatinkan serta kualitas air kolam pelabuhan yang kotor, juga turut menjadi penyebab," jelasnya. 

Namun, beberapa langkah-langkah telah diambil dalam mengembalikan kejayaan perikanan Pekalongan seperti melakukan konsolidasi internal dan penyamaan persepsi, mengadakan dialog dengan pemilik kapal, curhat untuk kebutuhan pelayanan dan fasilitas yang dibutuhkan. Mendayagunakan Wisata Bahari dengan tiga agenda yaitu senam pagi sehat pantai, gemar ikan, bazar ikan segar dan berkualitas "Kami juga mencatat perlu adanya tambahan kapal pengangkut ikan. Selain itu, usaha revitalisasi atau meneruskan Master Plan yang ada bisa dilaksanakan sebagai alternatif lain," bebernya. 

Dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), Dr Ir Gellwynn Daniel Hamzah Jusuf MSc didampingi oleh jajarannya seperti Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan M Zaenuri Hanafi serta Direktur Pelabuhan Perikanan Ir Tyas Budiman MM. 

Pada kesempatan tersebut, Dr Ir Gellwynn Daniel Hamzah Jusuf MSc menerangkan kedatangan dirinya beserta jajaran dengan maksud untuk menjelaskan aturan-aturan yang ada sehingga bisa diterima dan diserap oleh masyarakat, khususnya nelayan Pantura Jawa. "Kami ingin, agar nelayan dan pengusaha perikanan yang kecil maupun menengah bisa berjalan dengan baik tanpa harus berbenturan satu sama lainnya. Sehingga diharapkan produksi perikanan tangkap bisa terus mengalami peningkatan," terangnya. (ap15)

Tidak ada komentar: