Senin, 01 April 2013

Peralihan status SPBN ke SPBB, Tidak ada penambahan alokasi solar

Nelayan Pekalongan Kekurangan Solar

PEKALONGAN, suaramerdeka.com - Pasokan solar bersubsidi untuk nelayan di Kota Pekalongan sangat minim. Kebutuhan solar bersubsidi untuk nelayan di Kota Pekalongan mencapai 870 kiloliter perbulan. Namun yang terpenuhi baru 400 kiloliter setiap bulan. 

Manajer Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Jasa Mina, Indah Wahyu menjelaskan, meskipun sudah beralih status dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) menjadi SPBB pada 1 Januari 2011, namun tidak ada penambahan alokasi solar. 

“Alokasi solar tetap sama, 400 kiloliter perbulan. Padahal, setelah beralih status dari SPBN menjadi SPBB, kami tidak hanya melayani kapal kecil di bawah 30 gross ton, tapi juga melayani kapal besar. Sehingga, pasokan solar selalu berkurang karena alokasi tidak menyesuaikan perubahan status,” paparnya, Minggu (31/3).

 ilustrasi

Dijelaskan dia, berdasarkan data kebutuhan solar bagi kapal-kapal nelayan di Kota Pekalongan, kebutuhan solar mencapai 870 kiloliter perbulan. Namun yang sudah dipenuhi baru 400 kiloliter perbulan. Akibatnya, setiap bulan, nelayan selalu kekurangan solar.

Ia mencontohkan, alokasi solar bersubsidi untuk bulan Maret sudah habis pada 20 Maret lalu. Untuk memenuhi kebutuhan solar bagi nelayan, SPBB Jasa Mina telah menambah kuota bulan Maret sebanyak 96 kiloliter dengan mengambil kuota bulan Juni.

Namun, langkah tersebut tetap saja tidak dapat memenuhi kebutuhan solar nelayan hingga akhir bulan Maret. Karena tambahan alokasi itu pun sudah ludes pada 28 Maret.

“Pasokan sebanyak 400 kiloliter selalu habis antara tanggal 15 hingga 20 setiap bulannya. Tanggal 20 itu sudah lampu kuning,” sambungnya.
( Isnawati / CN37 / JBSM )
sumber

Tidak ada komentar: