Jumat, 12 April 2013

Rapat Paripurna DPRD Kota Pekalongan, Agenda LKPJ Walikota Pekalongan Tahun Anggaran 2012

Meningkat Hampir 100 persen dari Tahun Sebelumnya

KOTA – Banyak keberhasilan yang telah dicapai Kota Pekalongan saat ini. Pemkot sudah melakukan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang. Secara umum, trennya mengalami peningkatan. Namun, ada beberapa bidang yang masih belum mendapat hasil menggembirakan. Salah satunya adalah dalam program perbaikan gizi. 

Yakni, pada tahun 2012, tercatat ada 15 kasus balita gizi buruk. Kenyataan itu menunjukkan adanya peningkatan cukup signifikan, dalam hal temuan kasus balita gizi buruk, di banding tahun sebelumnya. Sebab pada tahun 2011, ada 8 kasus. Dengan kata lain, ada peningkatan hampir 100 persen kasus balita penderita gizi buruk dalam satu tahun terakhir, di banding tahun 2011 lalu.



Hal ini terungkap dalam Pidato Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Pekalongan Tahun Anggaran 2012, yang disampaikan oleh Wakil Walikota HA Alf Arslan Djunaid, pada rapat Paripurna DPRD Kota Pekalongan di ruang sidang paripurna setempat, kemarin (8/4). Dalam paparannya, Wakil Walikota HA Alf Arslan Djunaid, atau yang biasa disapa H Alex, menyatakan perlunya perhatian khusus dari semua pihak. 

Disertai pula dengan upaya maksimal untuk menanggulangi dan mencegah bertambahnya kasus semacam itu pada masa – masa yang akan datang. “Mengingat Penderitanya adalah balita yang merupakan investasi SDM pada masa yang akan datang,” paparnya, di hadapan seluruh anggota Dewan yang hadir.

Kemiskinan Meningkat
Hal lain yang perlu dicermati, dan harus mendapat perhatian khusus, adalah fakta adanya peningkatan angka kemiskinan di Kota Pekalongan. pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota menyebutkan bahwa angka kemiskinan Kota Pekalongan di tahun 2011 mencapai 10,04 persen. Sedangkan angka kemiskinan di tahun sebelumnya (2010), mencapai 9,36 oersen. Itu artinya, angka kemiskinan di Kota Pekalongan pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 0,68 persen. 

Meski ada peningkatan, namun angka kemiskinan di Kota Pekalongan adalah yang terendah di lingkup Bakorwil III. Adapun Bakorwil III memiliki wilayah koordinasian yang meliputi sembilan Kabupaten dan Kota. Untuk Kabupaten, meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Pekalongan, Tegal, Pemalang, Brebes, dan Batang sedangkan wilayah Kota meliputi Kota Pekalongan dan Tegal.

Dipaparkan, rata – rata angka kemiskinan di Bakorwil III pada tahun 2011 adalah 17,66 persen. “Dan juga di bawah rata – rata Provinsi Jawa Tengah, yang rata – rata pada tahun 2011 mencapai 16,21 persen,” ungkap Alex. Lebih lanjut Wakil Walikota menyampaikan, kenaikan angka kemiskinan tersebut antara lain dipengaruhi oleh Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Pekalongan sebesar 7,29 persen. Angka ini berada di atas rata – rata kota/kabupaten se-Bakorwil III maupun Provinsi Jateng.”Sehingga hal tersebut perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut pada tahun – tahun selanjutnya,” tandasnya. (way)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 11-04-2013)

Tidak ada komentar: