Jakarta (ANTARA News) - Tren pemanfaatan potensi keanekaragaman hayati tanaman untuk pengobatan herbal secara alami berdasarkan praktik empiris di Indonesia semakin meningkat.

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT) Tawangmangu, Indah Yuning Prapti, di Jakarta, Sabtu, mengatakan tren penggunaan obat dengan bahan alami, baik untuk peningkatan kesehatan maupun pengobatan penyakit, cenderung meningkat di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menurut dia, banyak yang sudah mulai menyadari pentingnya pemanfaatan bahan-bahan alami untuk kesehatan dan pengobatan penyakit. Untuk mencapai hasil yang maksimal maka diperlukan usaha berkesinambungan antara penelitian yang dilaksanakan, edukasi berkelanjutan pada masyarakat, dan dukungan dari pemerintah.

Pada dasarnya, ia menambahkan bahwa pengobatan herbal dan pemanfaatan bahan alami untuk obat telah memberikan kontribusi bagi industri farmasi Indonesia.

Pengobatan dengan bahan alami digunakan berdasarkan praktis empiris seperti pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan, penyembuhan penyakit dan sebagai kosmetik. brotowali, kumis kucing, buah merah, dan temulawak merupakan sedikit dari beragam jenis tumbuhan asli Indonesia yang diketahui dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti diare, darah tinggi, diabetes, hiperkolesterorl, hepatitis, asam urat, asma, batu ginjal, reumatik, batu empedu, keputihan, hingga obesitas.

Sementara itu Staf Senior Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya, Pangestu Adi mengatakan agar produk obat dengan bahan alami Indonesia dapat menjadi produk yang diandalkan dan diterima di semua kalangan, serta mampu bersaing secara global, maka mutunya harus ditingkatkan, keamanannya harus dibuktikan, serta khasiatnya pun harus diteliti dan dapat dibuktikan secara ilmiah.

"Pemanfaatan tanaman asli Indonesia sebagai bahan pengobatan modern merupakan usaha yang terus harus dilanjutkan untuk menjadikan Indonesia tuan rumah dari pengobatan herbal," ujar dia.

Dan saat ini banyak pihak termasuk kalangan perusahaan farmasi modern telah memanfaatkan berbagai potensi keanekaragaman hayati tanaman di Indonesia untuk menciptakan berbagai produk kesehatan baik yang bersifat pengobatan preventif maupun kuratif.

Menurut dia, hal ini merupakan hal yang positif untuk mengembangkan dan melestarikan tanaman obat di tanah air.

Guna mendukung perkembangan pengobatan herbal tersebut Pemerintah, lanjutnya, telah mengatur pemanfaatan herbal medik dalam fasilitas kesehatan melalui beberapa peraturan pemerintah, keputusan menteri, maupun peraturan perundang-undangan.

Pemanfaatan bahan alami yang dapat digunakan sebagai bahan untuk obat pun sudah diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang pengawasan pemasukan bahan baku obat tradisional.

(V002/E001)