Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai distribusi bantuan langsung sementara masyarakat jauh lebih tertib dibandingkan dengan distribusi bantuan serupa pada 2005 dan 2008.

"Lebih tertib karena diberitahu jam kapan mengambil dan siapa yang mengambil. Berbeda dengan 2005 dan 2008 karena (kali ini) mereka yang betul-betul memegang kartu yang berhak," kata Hatta di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Hatta yang berada di Istana Negara untuk menghadiri pengambilan sumpah jabatan Hakim Konstitusi Muhammad Alim merujuk pada Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang digunakan untuk mengambil BLSM.

Menurut Hatta, pembagian bantuan serupa di masa lalu dilakukan dengan menggunakan kupon sehingga berpeluang tidak tepat sasaran karena kupon bisa dititipkan atau diperjualbelikan.

"Kalau sekarang, kalaupun ada ketidaktepatan sasaran kecil sekali dibandingkan dengan 15,5 juta KK. Jadi sejauh ini bagus, kita harapkan semuanya bisa berjalan lancar," katanya.

Ia berharap PT Pos dapat mempercepat penyaluran kartu-kartu yang sebagian masih harus diserahkan sehingga sudah tersalurkan pada seluruh kabupaten/kota se-Indonesia pada 1 Juli.

Terkait harga barang, Hatta mengatakan pemerintah tengah melakukan pemantauan untuk mencegah spekulasi.

"Saya melihat sejauh ini kenaikannya itu berada pada batas normal. Memang ada kenaikan karena memang menjelang puasa dan Lebaran," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan bahwa BLSM ditujukan bagi 15,5 juta rumah tangga miskin dan rentan.

Dia menambahkan, pemberian dana BLSM yang dilakukan oleh pemerintah akan dilakukan secara bertahap dan diberikan selambat-lambatnya pada 2 Desember 2013, sehingga masyarakat yang belum mendapatkan bisa diproses pada tahap kedua pada bulan September.

Agung menambahkan, ada sejumlah menteri yang melakukan pengawasan untuk memantau penyaluran BLSM sekaligus melihat secara langsung kondisi dan hambatan-hambatan yang ada di lapangan.