Kamis, 14 Februari 2013

20 Warga di Kampoeng Batik Kauman Dibekali Keterampilan Menjahit

Warga Kauman Dilatih Dengan Mesin High Speed

PEKALONGAN – Sebanyak 20 warga yang tinggal di Kampoeng Batik Kauman, selama dua bulan akan dibekali keterampilan menjahit dengan mesin jahit high speed yang diselenggarakan Paguyuban Kampoeng Batik Kauman. Ketua Paguyuban Kampoeng Batik Kauman, Rofiqur Rusdi menjelaskan, saat ini permintaan tenaga kerja di bidang jahit menjahit, terutama operator jahit menjahit, terutama operator mesin jahit high speed terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri garmen batik di Kota Pekalongan, sehingga peluang usaha di bidang garmen, khususnya batik, masih sangat luas.

Peluang kerja di industri garmen di Kota Pekalongan sangat terbuka lebar. Misalnya dalam satu bulan produksi bisa mencapai 4 kodi hingga 5 kodi produk pakaian batik,” terangnya pada pembukaan Pelatihan Menjahit dengan Mesin Jahit High Speed di Rumah Makan Sari Raos, (11/2). Namun menurutnya, selama ini, juragan batik membawa bahan (menjahitkan pakaian) ke luar Kota Pekalongan, seperti ke Kabupaten Pekalongan dan Batang. Karena itu, pelatihan menjahit dengan mesin jahit high speed diberikan agar warga yang tinggal di Kampoeng Batik Kauman bisa mendapatkan pekerjaan dari para pengusaha batik di Kampoeng Batik Kauman.

Peningkatan Pendapatan
Pelatihan ini untuk memberdayakan masyarakat. Jika di Kota Pekalongan banyak potensi, mengapa harus dibawa keluar?” sambungnya. Ia berharap, pelatihan tersebut memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, yang nantinya bermuara pada kesejahteraan masyarakat. “Jadi, tidak hanya juragan batik yang berkembang, tetapi masyarakat sekitar juga berkembang,” tambahnya.

Lurah Kauman Bunasir menyambut baik pelatihan tersebut. Menurut dia, pelatihan tersebut sangat potensial untuk mendukung pengembangan usaha ekonomi kreatif. Apalagi, dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan manusia Kota Pekalongan. Acara pembukaan Pelatihan Jahit High Speed juga dihadiri salah seorang pengusaha batik di Kampoeng Batik Kauman, Fatchurahman Noor (pemilik Batik Nulaba) dan Kasi Pengembangan dan Informasi Pariwisata, Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan Amat Ratin. (K30-74)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 13-02-2013)

 

Tidak ada komentar: