Minggu, 17 Februari 2013

Proses Perhitungan Harga Tanah eks Bengkok Masih Terus Berlangsung

Harga Tanah Eks Bengkok Keluar Pertengahan tahun 

PEMKOT – Harapan warga Poncol yang mendiami tanah eks bengkok untuk segera mendapatkan kepastian mengenai harga tanah yang akan dibayar, nampaknya harus menunggu hingga pertengahan tahun ini. Karena, perhitungan terhadap Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah setempat sampai saat ini masih terus berlangsung. Diperkirakan tahun mendatang. Walikota dr HM Basyir Ahmad menyampaikan, saat ini proses perhitungan harga tanah eks bengkok masih terus berlangsung. “Kami memperkirakan pertengahan tahun nanti harga eks bengkok baru keluar. Sehingga diharapkan akhir tahun seluruh permasalahan legalitas bagi warga yang mendiami tanah eks bengkok ini bisa terselesaikan dengan baik,” beber Walkot. 

Walkot juga mengatakan, pihaknya telah mengusulkan agar harga tanah nantinya dapat mencapai 50 persen dibawah NJOP. Sehingga terjangkau dan dapat dipenuhi oleh warga. Selain itu, Pemkot juga akan menggandeng perbankan maupun lembaga keuangan lainnya agar menyediakan pelayanan khusus bagi warga sebagai tindak lanjut setelah mendapatkan sertifikat nanti. “Kami juga akan bekerja sama dengan perbankan agar masyarakat dapat menggunakan sertifikatnya, sehingga bisa menjadi nilai tambah.”

Penyelesaian masalah tanah eks bengkok di Kelurahan Poncol, dikatakan Basyir akan menjadi percontohan bagi penyelesaian masalah serupa di wilayah lain termasuk Klego, “Akan kami selesaikan bertahap, pertama di Poncol terlebih dahulu. Kemudian Klego dan juga wilayah lain akan diterapkan hal serupa. Setelah itu, kami juga akan melakukan pengawasan secara ketat yang masih ada agar tidak dihuni oleh warga, sehingga tidak muncul permasalahan kembali,”

Sebelumnya, beberapa warga Klego juga menyatakan agar keberadaan mereka di atas tanah eks bengkok bisa dilegalkan. Seperti yang permintaan Ahmad Nasofi warga RT 05/RW 08. Kelurahan Klego, bahwa dirinya siap mengangsur untuk membayar tanah yang sudah tujuh tahun ditempati tersebut. “Kami ingin tinggal nyaman disini tanpa dibayangi kekhawatiran,” ucapnya. Awalnya, dengan bekal uang Rp 500.000 Nasofi bersama lima kepala Keluarga (KK) terdiri dari 20 orang membangun rumah di eks tanah bengkok tersebut pada 2006 silam. Hingga saat ini, ada sekitar 54 rumah di eks tanah bengkok di Kelurahan Klego tersebut. (ap16)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 14-02-2013)

 

Tidak ada komentar: