Selasa, 26 Februari 2013

Pemberlakuan Jam Belajar di Desa Tambakroto Didukung Penuh Warganya

Kegiatan Malam Selasa Legi; BUPATI BERDIALOG DENGAN JAJARAN PENDIDIKAN 

KAJEN - Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, M.Si sangat mengapresiasi usulan akan perlunya sinergitas antara pemerintah, sekolah, orang tua dan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses belajar anak. Misalnya pemberlakuan jam belajar menjelang dan saat hari ujian seperti yang dilaksanakan di Desa Tambakroto Kecamatan Kajen yang didukung penuh warganya. Demikian terungkap dalam dialog acara malam Selasa Legi yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Pekalongan di pendopo rumdin Bupati, Senin (25/2/13).

Informasi akan kesepakatan warga Desa Tambakroto ini disampaikan oleh Murfasi dari UPT Pendidikan Kec. Kajen. Menurutnya, para pemuda desa juga berpartisipasi aktif  membantu dengan patrol keliling setiap jam belajar 19.00-21.00 WIB. Oleh Bupati, masukan berharga ini diharapkan dapat menjadi virus kebaikan yang menular ke daerah lain demi mensukseskan ujian nasional.


Dalam kesempatan perdana tadi malam, jajaran pendidikan Kab. Pekalongan mendapat giliran pertama berdialog dengan mengusung tema ‘Sukses Ujian Nasional Tanpa Stress’. Berbagai informasi dan permasalahan terkait dunia pendidikan mengemuka. Seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pekalongan Drs. H. Umaidi, MSi, pelaksanaan ujian nasional tahun ajaran 2012/2013 akan dimulai di tingkat SLTA tanggal 15-17 April 2013. Tingkat SLTP tanggal 22-25 April 2013 dan tingkat SD tanggal 6-8 Mei 2013.

“Sistem pelaksanaan ujiannya juga akan berbeda dari tahun sebelumnya, kala sebelumnya hanya ada soal 5 paket sekarang menjadi 20 paket soal setiap ruangan. Jadi dapat dikatakan setiap anak dalam satu ruangan akan mendapatkan soal yang berbeda. Dan kesulitannya pun meningkat. Unsur pengawas dari perguruan tinggi tidak hanya untuk SLTA dan SLTP, tapi juga untuk SD”, jelasnya.

Bupati Pekalongan menekankan dalam setiap acara dialog, beliau ingin lebih banyak bisa mendengar masukan bagaimana membangun Kabupaten Pekalongan yang lebih baik, apa yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi harapan masyarakat. “Saya harapkan semua yang ada disini dapat memberikan masukan secara jernih, bukan untuk kepentingan pribadi atau membela kepentingan tertentu. Apa yang disampaikan akan sangat bermanfaat untuk sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan. Untuk kesempatan berikutnya dapat diagendakan menghadirkan komunitas lain seperti pengusaha-pengusaha yang berpotensi menghasilkan limbah, para petani yang kesulitan panen dan lainnya”, ujarnya.

Sementara itu, Ketua DKD Heru Utomo, MMPd mengatakan upaya menghidupkan kembali kegiatan apresiasi seni dan sarasehan setiap malam Selasa Legi ini dalam rangka lebih mendekatkan pemangku kebijakan dengan beragam komunitas untuk memajukan Kab. Pekalongan. “Kami harapkan dalam setiap acara yang terdiri dari apresiasi seni dan dialog dengan Bupati, suasana akan berlangsung santai dan penuh keakraban. Kedepan kegiatan semacam ini akan dijadikan agenda rutin dengan mengundang berbagai kalangan”, ujarnya.

Permasalahan lain yang sempat diutarakan penanya antara lain perlu adanya penataan tempat-tempat untuk berpromosi seperti pentas seni produk-produk tertentu atau hiburan rakyat agar tidak mengganggu proses belajar, perbaikan sarana prasarana sekolah yang terkena banjir atau tergenang rob, serta sekolah inklusi untuk anak berkebutuhan khusus. (rizka-hamin-wahyudin)
Sumber : Bag. Humas Setda
Editor web : nd

sumber

 

Tidak ada komentar: