Selasa, 26 Februari 2013

Angka Putus Sekolah Cukup Tinggi

118 Siswa Putus Sekolah 

PEKALONGAN – Sebanyak 118 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di sejumlah sekolah di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, mengalami putus sekolah. Hal tersebut terungkap pada Rapat Sinkronasi Database Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, beberapa waktu lalu. Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kesetaraan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Pekalongan Soeroso memaparkan, “Di tingkat SMA/MA/SMK di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, angka putus sekolah sebanyak 98 siswa.” Sementara di tingkat SMP/MTs tercatat 15 siswa dan di tingkat SD/MI, lima siswa.

Dijelaskan, dari sebelas SMA/MA/SMK di Kecamatan Pekalongan Barat, 98 siswa putus sekolah tersebut tersebar di tiga SMK. Sementara di jenjang SMP/MTs, siswa putus sekolah tersebar di empat SMP Negeri dan swasta, serta satu MTs dari sembilan sekolah di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, sedangkan di jenjang SD/MI, angka putus sekolah tersebar di tiga sekolah satu SD dan dua MSI. “Tingginya angka putus sekolah ini karena anak lebih senang bekerja daripada menempuh pendidikan. Ada, orang tua emenariki anaknya dari sekolah karena anak tersebut lebih senang bekerja,” terangnya . Karena itu, ia meminta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Pekalongan mendata dan memberi peringatan kepada perusahaan – perusahaan yang mempekerjakan anak di bawah umur.

Selain data anak putus sekolah yang memotret angka partisipasi sekolah, pada kegiatan hari itu juga dipaparkan data – data terkait kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Pekalongan Barat. Asisten I Sekda Bidang Pemerintahan dan Administrasi Slamet Prihantono menjelaskan, data – data tersebut diperlukan untuk menyusun berbagai program guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). (K30-49)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 25-02-2013)

 

Tidak ada komentar: