Kamis, 14 Februari 2013

Desa Pododadi Kabupaten Pekalongan Diprediksikan Akan Menjadi Sentra Durian Montong

Pododadi Bisa Jadi Sentra Durian Montong 

KAJEN – Dalam waktu lima tahun ke depan, Desa Pododadi, Kecamatan Karanganyar , Kabupaten Pekalongan diprediksikan akan menjadi sentra durian montong. Pasalnya, saat ini, sedikitnya 300 bibit durian unggulan tersebut ditanam di desa tersebut.

Bibit durian ditanam di atas seluas sekitar 20 hektar lahan milik warga Pododadi yang diolah oleh 100 petani di desa tersebut. Para petani mendapatkan bantuan bibit, pupuk, dan biaya perawatan hingga pohon berbuah dari sebuah bank milik pemerintah provinsi dan Kabupaten Pekalongan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Para petani mendapatkan pendampingan dari Yayasan Obor Tani Semarang. Penanaman bibit durian sudah dilakukan Menteri Pertanian pada
Januari lalu di desa tersebut.

Kades Pododadi, Sabdo Sugeng, Rabu (13/1) mengatakan, di wilayahnya, masih ada sekitar 26 hektar lahan yang bisa ditanami durian montong dengan program bantuan dari pemerintah maupun perusahaan yang bisa membiayai perawatan durian jenis tersebut. Dia memprediksikan desanya bisa menjadi sentra durian seperti halnya Desa Lolong, Karanganyar. Namun, di Desa Pododadi lebih khusus sebagai sentra durian montong. Sebelum petani di desanya mendapatkan bantuan bibit durian montong, Kades Sabdo Teguh sudah lebih dulu menanam durian montong di halaman rumah dan kebunnya. Saat ini, di desanya, ada 300 petani durian.

Wahyudi (70), salah seorang petani penerima bantuan, mengaku senang mendapatkan bantuan bibit dan biaya perawatan hingga pohon berbuah.

“Saya senang, sekalian sebagai pekerjaan bagi kami,” ujar dia saat ditemui di lahan duriannya.

General Manager Obor Tani, Teguh Susilo yang waktu itu berada di lahan petani durian Pododadi, memperkirakan, petani akan bisa memanen buah durian setelah 3-3,5 tahun dan petani bisa menjual buah duriannya sendiri. Namun, jika mengalami kesulitan, pihak Obor Tani kata Teguh,siap membantu.

“Kami biasa menjual produk buah kami di supermarket dengan label antara lain Ibana dan Hortimart,” kata Teguh.

Harga durian montong sekitar Rp75.000 – 125.000 per kilogram di supermarket dan harga di masyarakat antara Rp 25.000 – Rp 30.000 per kilogram. Pemberian bibit
durian dan biaya perawatan hingga berbuah, kata Teguh sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.

“Harapan kami, dengan bantuan tersebut, petani bisa mengandalkan hidup dari bertani durian montong,” ucap dia.

Penanaman durian montong di Desa Pododadi juga didukung pembangunan embung mini yang bisa menyediakan air hingga 7.000 meter kubik untuk kebutuhan tanaman setiap 6 bulan. Embung dibangun dengan biaya Rp 500 juta dari APBD Provinsi Jawa Tengah.(lilik) Sumber berita : Press Release Bagian Humas Setda
Editor web : an-P (Bid.Kominfo)  

Tidak ada komentar: