Sabtu, 23 Maret 2013

Menghitung hari pilgub jateng

Masyarakat Buta Pilgub, Golput Diprediksi Tinggi

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2013 tinggal menghitung hari. Namun sayangnya, hingga saat ini mayoritas masyarakat Jawa Tengah masih belum tahu Pilgub akan diselenggarakan pada 26 Mei mendatang.

Kondisi ini dikhawatirkan akan memicu angka golput semakin tinggi. Ini disebabkan sosialisasi yang dilakukan oleh KPU belum optimal. Beberapa pengamat politik bahkan memprediksi angka golput dalam Pilgub Jateng mendatang lebih dari 40 persen.

Pengamat politik dari Unwahas Semarang, Joko Prihatmoko juga mempridiksi hal yang sama. Ini disebabkan masih banyak masyarakat yang tak mengetahui Pilgub digelar 26 Mei. Hasil penelitian terbaru yang digelar oleh Tim Komunikasi Partai Gerindra menyebutkan masyarakat yang belum mengetahui kapan Pilgub digelar bahkan mencapai 61,6 persen. 


"Selama empat hari kami melakukan penjajagan kepada masyarakat secara acak melalui telepon, dan hasilnya mengejutkan. Masyarakat masih banyak yang tidak tahu kapan Pilgub digelar," kata Ketua Tim Komunikasi DPD Partai Gerindra Jateng Dwi Yasmanto, Kamis (21/3) di sela-sela tugas menyeleksi Bacaleg Gerindra.

Ia menyatakan penelitian tersebut dilakukan secara sampling pada masyarakat yang berumur 17 tahun ke atas di 35 kabupaten/kota di Jateng. Hasilnya, dari 500 orang yang dilakukan penjajagan tercatat 61,6 persen atau sekitar 308 warga menyatakan tidak tahu dan sisanya, 38,4 persen atau sebanyak 192 orang yang menyatakan tahu.

Fakta ini menurut dia sangat memprihatinkan mengingat jumlah penduduk Jateng yang mempunyai hak pilih mencapai sekitar 27 juta jiwa.

"Artinya Pilgub Jateng belum dikenal masyarakat sehingga potensi golput sangat tinggi. Jika golput tinggi, gubernur yang terpilih sebenarnya mewakili masyarakat mana? Dan akan kurang mendapat legitimasi masyarakat Jateng. Pilgub Jateng harus diselamatkan," terang Dwi Yasmanto yang juga Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Jateng tersebut.

Karena itu, menurut dia, KPU harus segera bergerak menggiatkan sosialisasi agar angka golput tak semakin tinggi. Selain KPU, partai politik dan instansi terkait juga mempunyai tanggung jawab melakukan sosialisasi.
Untuk itu menjadi tugas bersama, tokoh masyarakat, parpol, KPU, dan semua instansi terkait dalam menyosialisasikan dan menyukseskan Pilgub Jateng.

( Setiawan Hendra Kelana / CN31 / JBSM

Tidak ada komentar: