Senin, 25 Maret 2013

Waspada DBD Dinkes akan melakukan fogging massal

Minggu Depan Fogging Massal Dilakukan
STATUS waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekalongan, membuat Dinas Kesehatan setempat bergerak cepat. Rencananya, mulai minggu depan instansi yang dipimpin dr Dwi Heri Wibawa MKes melakukan fogging massal di beberapa kelurahan yang termasuk dalam status endemis DBD. Kepala Dinkes, dr Dwi Heri Wibawa MKes yang ditemui dalam kegiatan sepeda K3 (22/3) pagi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan masing – masing kelurahan untuk menyusun jadwal pelaksanaan fogging. “Kami masih terus melakukan koordinasi untuk penyusunan jadwal maupun waktu pelaksanaannya. Harapan kami, akhir Maret atau minggu depan fogging sudah bisa dimulai,” ucapnya.

 ilustrasi
Menurut dr Heri, Kelurahan yang akan di fogging bukan hanya kelurahan yang tercatat sebagai endemis DBD, namun beberapa kelurahan lain. Hal itu dikarenakan DBD tidak bisa diperkirakan hanya ada di beberapa wilayah saja, namun hampir seluruh wilayah berpotensi terserang penyakit. “Untuk itu penentuannya saat ini terus kami bahas. Untuk pelaksanaan diharapkan bisa tengah bulan, sampai bulan April,” terangnya lagi. Namun, dirinya kembali menegaskan agar dalam pemberantasan DBD masyarakat tidak bisa hanya bergantung pada fogging semata, tapi juga harus ditunjang dengan pola hidup sehat.

  ilustrasi
Menurut Dwi Heri, kebersihan lingkungan sekitar menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap berkembangnya nyamuk aedes aegypti. Dalam kesempatan tersebut, suami Hj Megawati itu berpesan kepada masyarakat agar dapat menerapkan 3M plus sebagai langkah pencegahan terhadap DB. 

Selain menguras, mengubur dan menutup, masyarakat juga perlu melakukan beberapa perlindungan seperti memakai obat nyamuk saat tidur, dan juga memasang kawat halus di seluruh ventilasi yang ada di rumah. “Saat tidur, warga juga dapat memakai baju lengan panjang agar terhindar dari gigitan nyamuk,” pesannya.

Seperti diketahui, Kota Pekalongan ditetapkan waspada DBD karena hingga akhir Maret ini saja, penderita DBD sudah hampir menyamai angka penderita total pada tahun sebelumnya. Dari catatan Dinkes, ada enam kelurahan yang masuk dalam status endemis DBD. Namun dikatakan Dwi Heri, 47 kelurahan juga wajib waspada, karena keberadaan DBD tidak bisa dipastikan lokasinya. (ap16)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 23-03-2013)

 

Tidak ada komentar: