Sabtu, 23 Maret 2013

Pemkab bangun embung

Lestarikan Air Baku, Pemerintah Bangun Embung dan Waduk Mini 

KAJEN – Untuk melestarikan air baku, Pemerintah membangun embung dan waduk mini. Di Kabupaten Pekalongan, embung dan waduk mini dibangun di sedikitnya di 3 lokasi, yakni Desa Pododadi Kecamatan Wonopringgo, Desa Wangandowo Kecamatan Bojong, dan Desa Kalijoyo Kecamatan Kajen.

Tahun ini, Dinas PSDA ESDM mengusulkan pembangunan embung wisnu di atas Desa Mendolo, Kecamatan Lebakbarang, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Doro. “Sudah ada desainnya. Rencananya tinggi sampai 22 meter. Untuk pertanian dan kebun. Kami masih menunggu perubahan desain,” terang Kepala Dinas PSDA ESDM, Ir. Bambang Pramukamto, M.Si Kamis (14/3) pekan lalu. Desain, akan diubah menjadi 15 meter. Karena kalau terlalu tinggi bendung, ada permasalahan tanah, semakin luas genangan, semakin banyak tanah warga yang harus dibebaskan.     

Pembangunan embung dan waduk merupakan program dari  kebijakan Pemerintah , dalam rangka pelestarian air baku. Kita didorong  untuk mengusulkan lokasi-lokasi mana yang bisa dibangun embung. Pembangunan embung bisa di daerah yang   kekurangan air, bisa juga di lokasi yang cadangan airnya banyak, untuk meresapkan air ke tanah,” ungkap dia. Air waduk maupun embung digunakan untuk mengairi lahan pertanian dan perkebunan.

Embung mini di Desa Pododadi dibangun pada tahun 2011 dengan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan dibiayai dengan dana sebesar Rp 498.319.000. Luas embung 3.117 m2 dengan tinggi 3,5 m.

Pembangunan Embung Mini Pododadi diperuntukkan mengairi sekitar 20 hektare lahan, terkait budi daya durian montong mulai penanaman hingga berbuah di desa tersebut dengan dana CSR Bank Jateng dan bantuan bibit serta pendampingan dari Yayasan Obor Tani.

Sebelumnya, Kepala Desa Pododadi, Sabdo Sugeng, Rabu (13/2) mengatakan, 100 KK di desanya mendapatkan bantuan bibit durian montong sebanyak 3000 bibit, masing-masing KK 30 bibit.

Konsultan dari Obor Tani, Teguh Susilo, berharap dengan bantuan bibit serta pendampingan hingga tanaman berbuah, petani durian di Desa Pododadi bisa hidup dari tanaman durian tersebut.
Sumber:Bag.Humas Setda
Editor:KK Kominfo

Tidak ada komentar: