Sabtu, 23 Maret 2013

SD Keputran 6 kembali sukses menjadi juara umum

Berhasil Pertahankan Juara Selama 10 Tahun
Menengok Prestasi SD Negeri Keputran 6 Pekalongan
Dinobatkan kembali sebagai juara umum dalam Popda SD tingkat Kecamatan pada tahun 2013, menjadikan SD NEGERI Keputran 6 sukses mempertahankan gelar tersebut selama 10 tahun terakhir. Benarkah? M. AINUL ATH, Pekalongan
TAHUN ini, SD Keputran 6 kembali sukses menjadi juara umum, setelah mengumpulkan 27 medali dari seluruh cabor yang dipertandingkan. Selain itu, atlet dari sekolah setempat juga ikut menyumbangkan 15 medali untuk membawa Pekalongan Timur menduduki peringkat ketiga dalam Popda kota.

Kepala SDN Keputran 6, Suripto SPd mengaku, prestasi tersebut dicapai dengan perjuangan.”Jadi bukan termasuk hal yang mudah dicapai,” ucapnya.

Disamping masih wajib fokus di bidang akademis, regenerasi yang dilakukan haruslah konsisten agar juara umum tetap bertahan. “Konsisten selama 10 tahun terakhir menjadi bukti upaya regenerasi yang kami lakukan cukup berhasil,” jelasnya Tak hanya di bidang olahraga, SDN Keputran 6 juga sukses mencatatkan diri sebagai juara umum dalam pesta siaga tingkat kota tahun 2013 yang digelar belum lama ini. Atas prestasi tersebut, para siswa berhak mewakili Kota Pekalongan untuk maju dalam pesta siaga di tingkat provinsi di Slawi 31 Maret mendatang.



Dikatakan Suripto, hasil yang dituai merupakan bukti kerjasama solid antar guru yang ada di lingkungan sekolah. Selain itu, dirinya juga tak dapat menutup mata atas peran serta orang tua. Diakuinya, orang tua siswa mempunyai pengaruh besar dalam prestasi tersebut. “Disini semua elemen memberikan dukungannya. Sehingga, bibit yang sudah tersedia baik di bidang akademis maupun non akademis bisa diolah dengan baik,” bebernya.

Sementara itu, guru olahraga yang juga sebagai pembina siswa dalam Popda lalu, Ananing SPd menjelaskan, meskipun guru olahraga maupun pembinanya terus berganti, tapi pesan untuk tetap mempertahankan pola pembinaan tetap dijalankan. “Di sini, mulai kelas 3 SD sudah kami arahkan, dan dibina sesuai potensinya. Sehingga, dalam beberapa tahun mereka sudah siap menggantikan seniornya yang sudah lulus,” jelas Ananing.

Jika potensi yang dimiliki siswa ternyata tak tercover dalam ekskul maupun program sekolah lainnya, maka pihak pembina akan mengarahkan orang tua siswa untuk mengikutkan anaknya tersebut ke club atau les sesuai dengan bakatnya itu. “Sudah banyak yang seperti itu, misalnya selam, renang, dan beberapa olah raga lain, orang tua kami dorong untuk mengikutsertakan anaknya dalam club agar bakatnya berkembang,” pungkasnya. (*)

 

Tidak ada komentar: