Sabtu, 30 Maret 2013

Rencana penerapan kurikulum baru 2013

M Nuh Ajak Nahdiyin Dukung Kurikulum Baru

REMBANG, suaramerdeka.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengajak warga nahdiyin di Jawa Tengah ikut mendukung rencana penerapan kurikulum baru 2013. Kurikulum baru itu, kata Nuh, penting untuk menyelamatkan anak didik dari beban berat kurikulum yang berlaku saat ini. 

Berbicara di hadapan warga Nahdlatul Ulama (NU) pada Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) NU Jawa Tengah di Kompleks Rusunawa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar 3 Sarang, Kabupaten Rembang, Jumat (29/3) malam, Nuh mengatakan ada tiga komponen penting dalam kurikulum 2013. 

Tidak hanya menekankan pentingnya aspek pengetahuan dan keterampilan, pada kurikulum baru para siswa juga ditekankan pada perbaikan sikap yang berlandaskan agama dan budi pekerti. "Sikap disini diukur dari respon siswa terhadap lingkungan sosial saat ini," katanya


.
Nuh menambahkan, materi budi pekerti akan banyak diselipkan pada mata pelajaran agama. Karena itu porsi jam mapel agama ditambah dari dua jam menjadi empat jam.

"Ada yang berkelakar, dengan dua jam pelajaran agama saja di Indonesia sudah banyak teroris. Bagaimana itu kalau ditambah jadi empat jam," ujarnya disambut tawa peserta Musykerwil.

Nuh menanggapinya dengan gaya Suroboyoan. "Karena hanya dua jam, maka ngajinya setengah-setengah. Karena kurang paham agama munculah teroris. Karena itu mapel Agama ditambah jadi empat jam agar ngajinya bisa khatam sehingga siswa memahami agama dengan utuh," katanya. 

Untuk kalangan SD, perubahan kurikulum ditekankan pada penanaman kejujuran, kebersihan dan disiplin siswa. Musykerwil NU Jateng digelar selama tiga hari Jumat hingga Minggu (29-31/3).

Selain M Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD akan memberi ceramah pada kegiatan itu.

( Saiful Annas / CN33 / JBSM )
sumber

Tidak ada komentar: