Pemerintah
melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera meluncurkan Program
Percepatan dan Perluasan Pembangunan (P4) Infrastruktur senilai Rp 6
triliun. Program tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi beban
hidup masyarakat miskin akibat perubahan besaran subsidi Bahan Bakar
Minyak (BBM).
”PU
ditugasi untuk bangun infrastruktur dasar bagi masyarakat miskin di
perdesaan dan perkotaan yang terkena dampak dari kenaikan harga BBM,”
terang Menteri PU Djoko Kirmanto kepada para wartawan di Jakarta, Rabu
(5/6).
Menurut
Menteri PU Djoko Kirmanto, anggaran P4 Infrastruktur tersebut berasal
dari penghematan atau pemotongan anggaran Kementerian/Lembaga yang
dihimpun Pemerintah. Kementerian PU yang pada awalnya ditargetkan
pemotongan sebesar Rp 6,1 triliun pada akhirnya melalui Rapat Kerja
dengan Komisi V DPR-RI dikenakan pemotongan senilai Rp 3,8 triliun.
Djoko
Kirmanto menjelaskan program P4 Infrastruktur Kementerian PU terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu P4 Infrastruktur Sumber Daya Air (P4-ISDA),
P4 Infrastruktur Permukiman (P4-IP) dan P4 Sistem Penyedian Air Minum
(P4-SPAM). Ketiga P4 tersebut masing-masing mendapatkan alokasi senilai
Rp2 triliun.
”Intinya
semua program ini akan dibangun dengan tenaga masyarakat sendiri atau
pemberdayaan masyarakat dan bersifat labor intensif,” sebutnya.
Salah
satu program kompensasi dari dampak kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) terhadap rakyat miskin adalah pengembangan infrastruktur
perdesaan, selain pendidikan, kesehatan dan beras miskin.
Menteri
Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menjelaskan, dana kompensasi BBM
diutamakan pada jalan desa, air bersih dan juga irigasi desa. Program
ini dilatarbelakangi juga oleh meningkatnya beban masyarakat termasuk
masyarakat miskin di perdesaan, dan belum memadainya infrastruktur
perdesaan sehingga produktivitas masyarakat masih rendah.
“Program
kompensasi ini dimaksudkan untuk mengurangi beban masyarakat miskin di
perdesaan dalam memenuhi kebutuhan transportasi, irigasi, dan air minum
serta infrastruktur perdesaan lainnya sebagai akibat dari pengurangan
subsidi bahan bakar minyak. Penyediaan infrastruktur perdesaan dalam
program tersebut dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan dan
partisipasi masyarakat,” kata Djoko Kirmanto.
Luar Jawa
Menurut
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, P4-ISDA akan membangun
penyediaan air baku dan embung di daerah rawan air pada 93
kabupaten/kota. Selain itu program ini juga memperbaiki irigasi kecil
pada 4.000 desa serta Perlindungan permukiman nelayan miskin.
Sementara
P4-SPAM akan menyediakan infrastruktur air minum antara lain pada 318
desa nelayan, 250 desa, 35 ibukota kecamatan serta 341 kawasan
masyarakat berpenghasilan rendah. Sedangkan P4-IP akan dikerjakan 5.500
desa dan 1.800 kelurahan kumuh.
Kriteria
kelurahan penerima program P4 diantaranya memiliki tingkat kemiskinan
diatas 40 persen. Sedangkan untuk skala desa, yang dipilih ialah desa
dengan tingkat kemiskinan diatas 50 persen dan belum termasuk dalam
Program Penyediaan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) reguler tahun 2013.
”Proporsi kasarnya 30 persen dilakukan di Jawa dan 70 persennya di kawasan luar Jawa,” terang Menteri PU.
Penerima
manfaat dari pelaksanaan P4 ini mencapai lebih dari 36 juta jiwa. Djoko
Kirmanto menjelaskan untuk program P4-IP dan P4-SPAM akan dinikmati
oleh 30 juta jiwa dan P4-ISDA akan dirasakan manfaatnya oleh 6 juta
orang.
”Selain
menerima manfaat ada juga penerima upah kerja untuk yang Sumber Daya
Air sekitar 0,5 juta orang sedangkan yang lainnya harus dihitung
terlebih dahulu namun kira-kira 1,9 juta jiwa,” lanjut Djoko Kirmanto.
Terkait
program kompensasi BBM ini, menurut Menteri PU, dana yang akan
dikucurkan untuk pembangunan infrastruktur desa ini sebesar Rp 3,342
triliun.
(Kementerian PU/WID/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar